Dihantui Kematian Sang Ayah, Park Na Rae Pandang Hidup Dengan Cara Tak Biasa

Foto: Dihantui Kematian Sang Ayah, Park Na Rae Pandang Hidup Dengan Cara Tak Biasa Rakuten



Ditinggal pergi oleh orang tersayang memang bukan hal mudah. Park Na Rae bahkan mengaku jika kepergian sang ayah menjadi pemicu ia bisa memandang kehidupan dengan cara berbeda.

Kanal247.com - Dikenal sebagai komedian hits yang sering membuat perut pemirsa kaku karena ulah kocaknya, siapa sangka Park Na Rae punya segudang kisah pilu di kehidupan nyata. Bahkan hingga kini ia memiliki momen yang tak terlupakan yakni tentang kepergian sang ayah dan bagaimana kejadian itu bisa mengubah hidupnya.

Park Na Rae menjelaskan mengapa dia sangat percaya pada kehidupan saat ini. Ia menyadari bahwa kematian itu bisa datang kapan saja, sehingga beranggapan bahwa apapun yang ingin dilakukan sekarang ini sebaiknya dilakukan selagi masih bisa. Meskipun banyak peribahasa bijak yang menyebutkan jika hidup itu akan lama, namun ia menyadari bahwa itu tidaklah benar dan kematian bisa datang kapan saja.

"Sungguh kita tidak tahu kapan kita akan mati," jelas komedian tersebut. "Kami mengatakan bahwa orang saat ini hidup 100 tahun, tetapi ada begitu banyak orang tiba-tiba meninggalkan kami tanpa diduga dan untuk alasan yang paling sulit dipercaya."

Komedian 34 tahun itu lantas bercerita tentang kepergian ayahnya saat ia masih duduk di bangku sekolah. "Ayah saya meninggal ketika saya masih di sekolah menengah. Memang benar bahwa ayah saya tidak sehat pada saat itu, tetapi kematiannya sangat tiba-tiba. Saya masih ingat bahwa itu adalah sehari sebelum Chuseok (hari thanksgiving Korea)," kenangnya.

Park Na Rae menjelaskan bahwa saat itu ia telah tinggal di Seoul karena sekolah menengahnya berada di sana. Namun pada saat itu ia berencana kembali ke kampung halamannya demi mengunjungi orangtua saat hari libur. Sayang, Park Na Rae memilih untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya lebih lama dibanding sesegera mungkin sampai rumah.

"Jadi meskipun aku seharusnya naik bus jam 6, aku beralih ke bus jam 8 saja. Karena aku punya tiga hari untuk dihabiskan bersama dengan orangtuaku selama Chuseok," kenang Park Na Rae. "Tetapi ketika sampai di rumah tidak ada orang di sana dan saya menemukan ayah pingsan di kamar mandi. Dia suka minum, jadi saya berasumsi bahwa dia baru saja pingsan setelah minum. Tapi itu yang terakhir dari ayah saya."

"Jadi bahkan saya sekarang tidak pernah menganggap kematian adalah jauh dari kehidupan sehari-hari," jelasnya. "Jika ada seseorang yang ingin Anda temui Anda harus bertemu orang itu sekarang dan jika ada sesuatu yang ingin Anda makan, Anda harus memakannya sekarang. Karena hakikatnya kehidupan sedemikian rupa sehingga tidak aneh sama sekali jika saya bisa mati saat ini juga."

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel