Jang Hansol Beber Kebiasaan Orang Indonesia yang Tak Bisa Diterapkan di Korea Selatan

Kanal247.com - Nama Jang Hansol tentu sudah tidak asing lagi bagi pecinta kanal YouTube "Korea Reomit". Hansol sendiri merupakan warga Korea Selatan yang besar di Indonesia selama bertahun-tahun. Hansol juga memiliki ciri khas dalam berbicara, yakni medok.

Belum lama ini, Hansol membicarakan segala hal tentang kehidupan di Korea Selatan, terutama perbedaannya dengan di Indonesia. Bertahun-tahun menetap di Indonesia, Hansol rupanya sempat syok waktu kembali tinggal di Korea Selatan.

"Aku pernah agak sedikit culture shock. Kalau di Indonesia tatapan mata biasa, paling nggak nunduk (ngajak salaman). Tapi di korea tidak boleh melakukan itu," ungkap Hansol dalam Korean Festival pada Sabtu (25/7) seperti dilansir dari Kapanlagi. "Jadi kalo enggak kenal enggak boleh salaman. Makan pakai tangan iya, tapi pakai sarung tangan."

"Jarang banget tangan telanjang langsung. Di Korea kita nggak bisa makan sambil manis-manis, kalau di Indonesia kan biasanya pesan nasi sama es campur, kalau di sini pasti 'Kamu makan gini'," lanjut Hansol. "Di sini enggak bisa pesan main course sama dessert di satu tempat. Kalau mau dessert ya pindah restoran."

Selain itu, setiap negara pasti memiliki kebiasaan yang berbeda, begitu pun dengan Korea Selatan. Hansol lantas menjelaskan perbedaan di Korea untuk bisa dipelajari bagi masyarakat Indonesia.

"Ini bukan berarti orang Korea lebih baik lho ya. Cuma perbedaanya, di Korea kita lebih diajarkan untuk tidak bilang 'tidak'," tutur Hansol. "Kalau di Indonesia kan dijawab 'Saya usahakan, semoga'. Tapi di korea harus 'iya'. Itu pengaruh ke perekonomian Korea beberapa waktu terakhir maju tapi negatifnya jadi overwork (bekerja secara berlebihan)."

Bagi pecinta drama Korea atau K-Pop, mungkin ada yang bermimpi atau ingin tinggal di Korea Selatan. Hansol kemudian memberikan tips untuk masyarakat Indonesia yang ingin tinggal di Korea Selatan.

"Duit pastinya, sama perlu belajar bahasa ya. Tulisan juga," pungkas Hansol. "Kalau China, Jepang, Korea kan hurufnya beda. Sama beli kartu transportasi sama sim card."