Ivan Gunawan Ceritakan Sosok Sang Ayah Semasa Hidup: Family Man Banget!

Foto: Ivan Gunawan Ceritakan Sosok Sang Ayah Semasa Hidup: Family Man Banget! Instagram



Pada Minggu (12/7), ayahanda Ivan Gunawan dikabarkan telah meninggal dunia. Igun kemudian kembali mengenang sosok sang ayah yang merupakan 'family man' semasa hidupnya.

Kanal247.com - Desainer kondang Ivan Gunawan masih diselimuti duka atas meninggalnya sang ayahanda tercinta, Bambang Tjahyo Gunawan. Ayah Ivan meninggal dunia di usia 68 tahun. Ayah Igun pun diketahui mempunyai riwayat penyakit jantung.

Pria yang akrab disapa Igun ini lantas menceritakan sosok sang ayah semasa hidupnya. Igun menyebut bahwa sang ayah banyak menghabiskan waktu dengannya. Bahkan, beberapa hari sebelum kepergian sang ayah, mereka sempat bertemu dan makan bersama.

Selain itu, banyak kenangan antara Igun dan sang ayah yang selama ini terukir dengan manis. Igun juga menyebut bahwa sosok sang ayah merupakan "family man".

"Papa saya seorang diplomat, jadi kami hidup pindah-pindah negara ke negara. Nah, papa saya itu family man banget," kata Igun saat ditemui di kawasan Cilandak seperti dilansir dari Kumparan pada Senin (13/7). "Sama mama saya, ya sudah, emang ke mana-mana berdua, penempatan di mana berdua."

"Sosoknya enggak tergantikan ya," lanjut Igun. "Saya banyak belajar bagaimana beliau dalam hidupnya bekerja dengan jujur ya, menikmati masa tuanya juga dengan enjoy."

Pria berusia 38 tahun ini juga merasa tak pernah menyesal karena selama ini cukup banyak menghabiskan waktu bersama sang ayah. Selain itu, keduanya juga cukup intens berkomunikasi.

"Tiap hari chat WhatsApp, menyempatkan waktu ketemu setiap minggu. Pokoknya, pasti ada ketemunya karena kan, aku tidak tinggal di rumah ini, punya rumah sendiri," tutur Igun. "Jadi, kayak yuk makan siang, yuk makan malam."

Igun lantas mengatakan bahwa ia berusaha untuk mengikhlaskan kepergian sang ayah tercinta. Apalagi ini merupakan kali kedua Igun kehilangan anggota keluarga. Sebelumnya, kakak perempuan Igun juga telah berpulang untuk selama-lamanya.

"Ya, saya sudah pernah kehilangan kakak perempuan saya, dulu begitu sakitnya. Jadi, sekarang saya lihat kehidupan enggak ada yang abadi," tutup Igun. "Kalau saya gerung-gerung juga papa tetap stay cool. Mungkin nanti di saat orang sudah pada pulang, di rumah sepi, baru terasa kepergiannya."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel