Ernest Prakasa Malu Banyak Kaum Masih Kekeh Salahkan Pakaian di Kasus Pelecehan Seksual

Foto: Ernest Prakasa Malu Banyak Kaum Masih Kekeh Salahkan Pakaian di Kasus Pelecehan Seksual instagram



Ernest Prakasa mengungkapkan pendapatnya mengenai permasalahan pelecehan seksual yang dialami para wanita yang disebut karena kesalahan pakaian yang dipilih melalui akun Instagram pribadinya.

Kanal247.com - Isu-isu sosial memang tak jarang membuat para selebriti akhirnya mengungkapkan pendapatnya melalui media sosial pribadinya. Sebagian selebriti tak jarang menggunakan platform miliknya untuk memberikan edukasi mengenai permasalahan yang kerap terjadi.

Komika ternama, Ernest Prakasa menjadi salah satu yang paling aktif mengutarakan isu-isu sensitif melalui media sosial pribadinya baik Twitter atau Instagram. Kali ini, Ernest memilih untuk membahas mengenai pelecehan seksual yang kerap mempermasalahkan pakaian sang korban. Isu pelecehan tersebut belakangan memang menarik perhatian lantaran tersebar video seorang pegawai coffee shop ternama melecehkan wanita dengan pakaian seksi.

Pro dan kontra pun menguak menyoroti perlakuan tidak sopan tersebut. Satu sisi mengecam sang pelaku dan mengharapkan sanksi keras diberlakukan. Namun, ada pula yang justru menyalahkan sang korban lantaran dianggap "mengundang" karena berpakaian seksi.

Ernest menjadi salah satu kubu pengecam, ia bahkan mengutarakan bukti bahwa banyak pelecehan seksual menimpa seseorang yang berpakaian sangat tertutup. Sehingga, ia mengajak orang-orang untuk tidak menjatuhkan korban.

Sayang usai mengunggah IGTV membahas mengenai kesalahan seseorang menyalahkan pakaian korban pelecehan, Ernest masih mendapati banyak orang tak terima. Ayah dua orang anak itu pun akhirnya kembali mengungkapkan opininya. Ernest merasa bahwa setiap orang berhak untuk memilih mengenakan pakaian apa pun yang membuatnya nyaman.

Ernest mengingatkan bahwa yang menjadi poin adalah empati yang dimiliki seseorang ketika menyoroti permasalahan pelecehan seksual. Ernest mengaku miris lantaran banyak orang yang justru mengejek korban pelecehan seksual karena mengenakan pakaian terbuka. Ernest pun mengingatkan bahwa "terbuka" dan "tertutup" bagi setiap orang itu berbeda, sehingga pelaku adalah pihak yang salah bukan korban.

"Yang bikin gue sedih adalah cukup banyak yang kekeh, tetap menganggap bahwa perempuannya atau korbannya tetap punya dosa atau tetap dipermasalahkan (pakaian)," ucap Ernest. "Pelaku otaknya macam-macam standarnya memicu (melakukan pelecehan). Jangan menarik garis di pakaian, tarik garis antara perempuan dan laki-laki kalau nggak dapat izin ya sudah (pelecehan)," tutupnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel