Tina Toon Kritik Pedas Kebijakan Nadiem Makarim, Akui Dapat Curhatan Begini dari Sopir Angkot
Instagram Berangkat dari curahan hati seorang sopir angkot, Tina Toon kritik pedas kebijakan Mendikbud, Nadiem Makarim yang berencana menerapkan pembelajaran jarak jauh akan menjadi permanen.
Kanal247.com - Belum lama ini, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan kebijakan yang bakal ia berlakukan. Yaitu pembelajaran jarak jauh yang rencananya akan menjadi permanen.
Namun kebijakan tersebut menuai protes dari beberapa pihak. Salah satunya dari Tina Toon yang mengkritik pedas kebijakan Nadiem Makarim tersebut.
"Trus smartphone dan gadget dan kuota internetnya semua dibayarin mas menteri??? Kan ga semua masyarakat orang kaya? Kan ga semua masyarakat melek teknologi kyk di kota besar. Yg di pelosok2 gmn," tulis Tina.
Tak cuma itu saja, Tina juga membagikan salah satu curahan hati dari seorang sopir angkot. Dalam curhatannya, si sopir angkot mengaku kesulitan untuk mendaftarkan buah hatinya ke sekolah negeri.
"Anak saya yang baru lulus SD dengan nilai rata2 85,55 dan saat ini saya udah berusaha mencoba mengikuti prosedur pemerintah dengan cara ikut daftar online dari tahap afirmasi sampai tahap zonasi Rw tetep gak bisa. Saya minta tolong bu kalau anak saya masuk swasta biaya nya mahal sedangkan saya hanya sopir angkot reguler," begitu bunyi pesan si bapak sopir angkot.
"Yg berprestasi tidak mendapatkan perlakuan yg fair. Yg penghasilannya kurang tidak mendapatkan sekolah negeri harus bayar sekolah swasta. Zona umur diprioritaskan. Mulai hari ada seleksi dari Bina RW, dicoba ya untuk para murid dan ortu !!! Semangat !!!" tulis Tina.
Kritik pedas yang dilayangkan oleh Tina tersebut rupanya disambut dukungan dari banyak netter. Bahkan beberapa pihak ikut mengkritik kebijakan Nadiem Makarim.
"Mentri ini fix belum ke Indonesia timur," komentar akun @nik*********90. "Pebisnis dijadiin mentri, ya gini lah," sambung pemilik akun Instagram @wa*********no.
"Sekali nya menteri dr generasi muda, begini amat ya," timpal akun @am*********tah. "Awalnya aku kira mas menteri bisa membawa sistem pendidikan di Indonesia lebih maju tapi nyatanya kok malah ambyar yaa," imbuh akun @ty********to.
