Tuai Kontroversi Karena Arsitektur Mirip Jepang, ‘The King: Eternal Monarch’ Minta Maaf

Foto: Tuai Kontroversi Karena Arsitektur Mirip Jepang, ‘The King: Eternal Monarch’ Minta Maaf



Kemiripan tersebut membuat kontroversi karena Korea dan Jepang memiliki sejarah konflik yang cukup panjang. Apalagi, perselisihan perdagangan antara dua negera itu baru-baru ini membuat suasana keduanya memanas.

Kanal247.com - Drama "The King: Eternal Monarch" baru-baru ini kembali terlibat kontroversi baru. Kontroversi ini bermula saat netizen menemukan adanya kemiripan beberapa konten arsitektur drama yang dibintangi oleh Lee Min Ho dan Kim Go Eun ini dengan kekaisaran Jepang.

Pada Senin (20/4), sebuah postingan di komunitas online menunjukkan bahwa sebuah bangunan Kekaisaran Korea di adegan pembukaan "The King: Eternal Monarch" sangat mirip dengan Tōdai-ji, salah satu dari tujuh kuil Buddha yang terletak di Jepang. Bangunan lain yang diduga terinspirasi dari Jepang adalah pagoda lima lantai yang mirip dengan yang ada di kuil Kōfuku- ji.

Tuai Kontroversi Karena Arsitektur Mirip Jepang, ‘The King: Eternal Monarch’ Minta Maaf

Soompi

Selain itu, sebagian penonton juga melihat adanya kesamaan antara logo Kekaisaran Korea dengan logo Kekaisaran Jepang di drama itu. Kemiripan tersebut membuat kontroversi. Pasalnya, Korea dan Jepang memiliki sejarah konflik yang cukup panjang di masa lalu. Apalagi, perselisihan perdagangan antara Jepang dan Korea yang terjadi baru-baru ini membuat suasana keduanya semakin panas.

Tuai Kontroversi Karena Arsitektur Mirip Jepang, ‘The King: Eternal Monarch’ Minta Maaf

Soompi

Mengetahui hal tersebut, produser "The King: Eternal Monarch" pun merilis pernyataan resminya dan meminta maaf. Mereka menjelaskan beberapa kemiripan konten yang ada dalam drama dengan negara Jepang. Dilansir dari Soompi pada Selasa (21/4), berikut adalah pernyataan pihak drama.

Kami sedang menyampaikan pernyataan Hwa & Dam Pictures mengenai masalah kontroversial yang terjadi saat ini. Pertama, kami akan membahas soal logo Kekaisaran Corea. Untuk menggambarkan negara dan pemerintahan yang terpusat pada sistem monarki, maka dari itu desainnya adalah 'bunga plum blossom dobel' dimana bunga plum blossom mengelilingi bunga plum blossom lainnya. Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Kekaisaran Jepang.

Selanjutnya tentang opening. Pertama adalah tentang pagoda. Pagoda itu didasarkan sejarah Baekje 'Pagoda Kayu 5 Tingkat Baekje' yang kini ditampilkan di Kompleks Sejarah Baekje. Puncak pagoda itu didesain ulang demi menciptakan pagoda fiksi. Kami harap tidak ada kesalahpahaman mengenai hal ini.

Namun dalam kasus bangunan dua lantai, kami telah mengkonfirmasi bahwa dalam proses mendesain kuil fiksi, didasarkan pada kuil Korea dan istana Tiongkok dan terdapat bagian yang menggunakan ciri khas dari beberapa kuil Jepang. Kami mengakui kesalahan dalam proses mendesain ruang fiksi Kekaisaran Corea yang tidak terlalu memperhatikan detail. Kami dengan tulus meminta maaf.

Tim produksi akan segera memperbaikinya, dan kami akan memastikan agar Anda tidak merasa tidak nyaman saat menyaksikan episode 3 dan seterusnya. Kami juga akan memperbaikinya dalam tayangan ulang dan layanan VOD untuk episode yang telah ditayangkan.

Sekali lagi kami minta maaf. Kami akan berusaha lebih keras lagi untuk memproduksi drama yang berkualitas tinggi.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel