Miris Perlakuan Publik Soal Virus Corona, Najwa Shihab Ingatkan Bahaya Kemanusiaan

Foto: Miris Perlakuan Publik Soal Virus Corona, Najwa Shihab Ingatkan Bahaya Kemanusiaan instagram



Perlakuan publik dengan orang-orang yang 'terlibat' dengan virus corona semakin memprihatinkan, Najwa Shihab sigap mengingatkan mengenai kemanusiaan selama pandemi COVID-19.

Kanal247.com - Najwa Shihab memang dikenal sebagai seorang presenter yang sangat peduli dengan isu-isu sosial dan politik. Tidak heran jika Najwa berusaha untuk mengingatkan bahaya virus corona melalui akun Instagram pribadinya, @najwashihab.

Najwa bahkan tak ragu memberikan kritikan terbuka tentang isu-isu politik yang beredar luas. Salah satu yang cukup meresahkan yakni kabar akan dibebaskannya narapidana kasus korupsi di tengah wabah virus corona berlangsung. Pemerintah memang diketahui memutuskan untuk membebaskan 30 ribu narapidana.

Kritikan pedas Najwa atas kabar-kabar tersebut sontak langsung mendapatkan dukungan dari publik. Presiden Joko Widodo pun akhirnya menjawab keresahan masyarakat atas kabar yang tengah beredar dan memastikan tidak akan terjadi. Seruan jika Najwa suudzon atas isu dibebaskannya koruptor pun muncul.

Namun, Najwa terlihat tidak terlalu memikirkan mengenai isu tersebut. Najwa memutuskan untuk kembali mengingatkan masyarakat mengenai kemanusiaan yang harus tetap terjaga selama virus corona berlangsung. Najwa mengaku miris dengan perlakuan buruk yang didapatkan korban-korban virus corona saat ini. Najwa ingin mengingatkan bahwa yang patut dihindari adalah penyakitnya bukan orangnya.

"Melawan Stigma Corona Belakangan muncul sederet peristiwa stigmatisasi antara satu sama lain dari kita sendiri di tengah pandemi ini. Mulai dari aksi pengusiran terhadap tenaga kesehatan, hingga mobil ambulans pengantar jenazah pasien COVID-19 yang diblokade hingga dilempari batu," cerita Najwa pada IGTV yang ia bagikan hari ini, Selasa (7/4).

"Di satu sisi, kasus-kasus ini menunjukan kesadaran dan kewaspadaan pada virus COVID-19 mulai terbentuk. Namun, upaya menjaga jarak ini jangan kebablasan. Jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang atau menolak jenazah," tambahnya.

"Ingat jargon lama “jauhi penyakitnya, bukan orangnya”. Seharusnya ini jadi pegangan kita. Wabah ini diprediksi masih akan berlangsung panjang. Guncangan-guncangan sosial juga akan terjadi. Inilah saatnya untuk memperkuat solidaritas. Jarak fisik memang harus direnggangkan, tapi ikatan sosial justru harus dirapatkan. Kita tidak bisa sendirian mengatasi wabah ini. Hari ini, soliter seharusnya solider. Jaga jarak dengan penyakit, bukan dengan kemanusiaan," tutup Najwa.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel