BCL Disindir Masa Iddah, Penulis Buku Islami Beri ‘Tamparan’ Netizen Julid

Foto: BCL Disindir Masa Iddah, Penulis Buku Islami Beri ‘Tamparan’ Netizen Julid instagram



Bunga Citra Lestari kembali menyanyi di atas panggung setelah 10 hari kepergian Ashraf Sinclair mendapatkan kritikan sebagian publik. Penulis buku Islami, Kalis Mardiasih sontak membalas menohok warganet.

Kanal247.com - Kepergian Ashraf Sinclair yang begitu mendadak memang membawa duka bagi banyak orang. Bunga Citra Lestari sebagai istri tentu menjadi orang yang paling berduka atas meninggalnya sang suami.

Meski begitu, Bunga terlihat berusaha untuk tetap tegar dan kuat untuk putra semata wayangnya yakni Noah Sinclair. Bunga pun memutuskan untuk kembali menyanyi di atas panggung setelah 10 hari kepergian Ashraf. Bunga pun tak ragu menceritakan jika panggung perdananya usai meninggalnya Ashraf adalah kenangan tersendiri baginya.

Sayang, keputusan Bunga mendapatkan respons negatif bagi sebagian orang. Beberapa orang menyinggung mengenai masa iddah Bunga. Warga Malaysia terlihat memberikan sindiran lantaran Bunga telah keluar rumah kurang dari 4 bulan atas kepergian Ashraf.

Atas hebohnya pemberitaan mengenai masa iddah Bunga, seorang penulis buku Islami yakni Kalis Mardiasih memberikan balasan menohok untuk warganet nyinyir. Kalis menyebutkan jika masa iddah bagi seorang istri yang berduka sebenarnya berhubungan dengan kehamilan seorang wanita.

Pasalnya, seorang wanita hamil baru terlihat ketika usia kandungan 4 bulan. Sehingga, masa iddah muncul untuk menghalau fitnah jika sang istri ternyata tengah hamil sebelum suami meninggal.

BIAR NGGAK SALAH PAHAM SAMA ‘IDDAH’-NYA BCL. ‘BCL seharusnya masih masa iddah. Masa iddah tuh nggak boleh keluar-keluar rumah. Ini malah kerja nyanyi. Kelewatan banget!’ Sebetulnya, ini komentar orang Islam yang levelnya masih hafalan. Kalau orang Islam yang level Islam-nya sudah analisis, ketika membaca sebuah teks, dia akan bertanya mengapa teks itu ada? Tujuannya apa? Seharusnya bagaimana?” tulis Kalis pada caption unggahannya di Instagram, @kalis.mardiasih, Senin (2/3).

Fikih iddah itu pada masanya adalah bukti kalau Islam sangat concern pada hak reproduksi perempuan. Kenapa perempuan yang nggak boleh keluar rumah, bukan laki-laki, selama 4 bulanan, itu untuk jaga-jaga siapa tahu si istri lagi hamil sebelum suaminya meninggal. Itu usaha pencegahan kalau misal dilamar lagi sama orang baru, dan ternyata hamil, dikhawatirkan nanti sulit nebak siapa Bapak si bayi. See, perempuan punya kondisi khusus, sedangkan laki-laki tidak,” terang Kalis.

Tapi plis deh. Zaman sekarang sudah ada kontrasepsi, orang tahu huseksnya berpotensi hamil atau nggak. Zaman sekarang ada USG. Zaman sekarang ada aplikasi buat ngitung masa subur. Sehingga, kehamilan perempuan diketahui nggak sampai 4 bulanan pas perutnya besar. Jadi, kalau BCL keluar rumah buat kerja ya nggak apa. Ia perlu memenuhi kontrak. Ia perlu menyalurkan emosinya agar tetap sehat lahir dan batin. Perempuan keluar rumah zaman sekarang bisa menjaga dirinya dan untuk tujuan profesional, bukan semata tujuan-tujuan yang bersifat ‘seksualitas’. Keluar rumahnya BCL bisa jadi lebih baik secara syariat dibanding jika ia di dalam rumah dan bertumpuk kesedihannya,” ungkapnya.

Syariat dan Fikih dalam Islam, zaman dulu dibuat dengan tujuan kemaslahatan. Seharusnya, hari ini pun kudu relevan untuk tujuan kemasalahatan itu. Islam nggak nyusahin kok. Beragama seharusnya membuat kita simpatik dan empatik, bukannya malah bikin kesel manusia lain,” tutup Kalis.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel