Nikita Mirzani Jadi Tahanan Kota, Nasib Rey Utami Berbanding Terbalik Gara-gara Ini
instagram Permohonan Nikita Mirzani untuk menjadi tahanan kota dikabulkan pihak kejaksaan dengan pertimbangan buah hatinya, ini penjelasan mengapa Rey Utami memiliki kondisi yang sama namun mengalami nasib berbeda.
Kanal247.com - Artis kontroversial Nikita Mirzani sempat ditahan beberapa hari oleh pihak kepolisian atas laporan penganiayaan yang dibuat mantan suaminya, Dipo Latief. Kala itu Niki sempat mangkir dua kali dari panggilan hingga akhirnya dijemput paksa. Namun pada hari Senin (3/1) lalu ia dibebaskan oleh kejaksaan sebagai tahanan kota.
Rupanya bayi Niki yakni Arkana Mawardi menjadi pertimbangan utama atas keputusan tersebut. Sebagai seorang single parent yang memiliki balita, permohonan Niki sebagai tahanan kota pun dikabulkan.
Hanya saja beberapa syarat tentu masih harus dipenuhi oleh ibu tiga anak ini. Salah satunya yakni wajib lapor hingga larangan untuk meninggalkan wilayah Jakarta.
Kasus Niki ini rupanya mengingatkan sejumlah pihak kepada sosok Rey Utami. Salah satu pelaku dalam vlog “Ikan Asin” ini juga memiliki kondisi yang serupa dengan Nikita Mirzani yakni sama-sama memiliki seorang anak kecil yang masih menyusui.
Hanya saja kala itu permohonan tahanan kota Rey Utami tak dikabulkan. Nasib berbanding terbalik dari Niki pun dialami Rey Utami yang kini masih mendekam di balik jeruji besi. Rupanya ada beberapa pertimbangan yang menjelaskan mengapa Rey dan Niki mengalami nasib berbeda.
“Ada pertimbangan yang tentu tidak bisa kita sampaikan, karena penjamin dan sebagainya, bukan hanya permohonan saja, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi,” jelas Andi Ardhani saat ditemui di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/2). “Nah syarat-syarat itulah yang kadang ada yang tidak bisa memenuhi, ada yang bisa memenuhi.”
Persyaratan itu lah yang mungkin tak dapat dipenuhi oleh Rey Utami, namun disanggupi oleh Nikita Mirzani. Gara-gara itu Rey utami pun tak bisa menjadi tahanan kota layaknya Nikita Mirzani.
“Nah itu yang harus dipenuhi. Tentu kalau di KUHAP ada sendiri, sudah disebutkan di sana. Kan ada hal yang kita nilai lah, berarti yang lain belum tentu bisa memenuhi syarat-syarat itu,” sambungnya. “Sebenarnya sama (perlakuannya), cuman kemampuan untuk memenuhi syarat-syarat itu saja yang berbeda.”
