Beda Dari Yang Lain, Zaskia Mecca Bangga Sang Anak Gemar Tokoh Pewayangan

Foto: Beda Dari Yang Lain, Zaskia Mecca Bangga Sang Anak Gemar Tokoh Pewayangan Instagram



Di tengah ramainya budaya Barat yang menjadi cerminan generasi muda saat ini. Zaskia Mecca mengaku bangga karena sang anak malah mencintai karakter-karakter lokal.

Kanal247.com - Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk mempelajarinya kurang. Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing karena dianggap lebih modern dan kekinian.

Namun di tengah gempuran budaya asing yang masuk ke Indonesia, ada rasa bangga yang terselip di benak artis cantil Zaskia Adya Mecca. Pasalnya, meski saat ini anak-anaknya masih sangat kecil namun diakui artis berhijab itu jika sang anak memiliki minat dengan budaya lokal.

Zaskia menyebutkan jika kecintaan anak-anaknya dengan beragam karakter Nusantara itu sebetulnya tidak ditularkan secara langsung baik oleh dirinya maupun sang suami, Hanung Bramantyo. Uniknya, artis 32 tahun itu membenarkan jika sang anak memiliki minat dan tertarik dengan tokoh-tokoh pewayangan terlebih putra ketiganya, Bhai Kaba.

"Kaba itu suka banget tokoh pewayangan, padahal nggak dijejali sama mas Hanung. Ya, mas Hanung orang Jawa dia juga nggak mungkin jejalin Cepot, gitu kan?," jelas Zaskia seperti dikutip dari video di laman Insert Live pada Selasa (28/1). "Cuman dia nyari sendiri, jadi kalau dia nyari YouTube yang dia cari wayang. Dan aku seneng sih karena banyak anak sekarang dari kecil dia udah terkontaminasi dengan budaya Barat."

"Buat anak-anak merasa kalau Barat itu lebih keren, tapi anakku ternyata nasionalisnya besar juga. Anak-Anakku tuh semuanya suka banget sama semua yang lokal ," imbuhnya. "Jadi, dia cari tahu yang namanya genderuwo kaya apa, pocong dan kuntilanak. Jadi buat anak-anak aku itu tuh kartun lokal."

Meski demikian, ada juga yang menjadi membuat Zaskia merasa repot. Terlebih saat sang anak meminta dirinya untuk membelikan pernak-pernik yang berkaitan dengan karakter lokal tersebut karena jarang ditemui di pasaran.

"Cuman kerepotannya adalah ketika mereka butuh bajunya, 'Bia aku pengen pakai bajunya dong, pengin tasnya atau pengin apa'. Wah souvenir-nya nggak ada nih," keluhnya. "Jadi kan kerjaannya aku custom, jadi aku nyari temen aku yang bisa gambar wayang, aku print sendiri ke kertas, aku ini print sendiri ke ini. Jadi aku juga effort sendiri."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel