Ajarkan Toleransi, Kemal Palevi Malah Tuai Komentar Miring

Foto: Ajarkan Toleransi, Kemal Palevi Malah Tuai Komentar Miring Instagram



Sepekan ini publik diramaikan persoalan larangan ucapkan Selamat Hari Natal. Meski begitu, Kemal Palevi mengajarkan tentang toleransi lewat caption Instagram malah tuai kontroversi.

Kanal247.com - Setiap tahun selalu muncul imbahuan mengenai larangan ucapkan Selamat Hari Natal. YouTuber kondang Kemal Palevi tampaknya tak ingin menggubris tentang imbahuan tersebut. Ia turut mengucapkan Selamat Hari Natal lewat Instagram. Tak hanya itu, ia juga mengajarkan tentang arti toleransi menurut sudut pandangnya.

Lewat Instagram, Kemal juga menyatakan ketidaksetujuannya mengucapkan Selamat Hari Natal merupakan dosa. Dirinya juga mengungkapkan bahwa mengucapkan hari raya umat lain menjaga kerukunan antar umat beragama.

"Bagi yang merayakan. Dan kalau ada yang bilang ngucapin natal itu dosa, haram, pindah ke Arab aja. Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi tetap satu jua. Dari dulu sampai sekarang belum berubah. Dari kecil jg diajarin guru agama kalau berdoa rame2 di kelas, selalu ada kata-kata berdoa menurut agama dan kepercayaan masing2, berdoa mulai. Jadi salam kerukunan antar umat beragama," tulis Kemal pada Rabu (25/12).

Ajarkan Toleransi, Kemal Palevi Malah Tuai Komentar Miring

Instagram

Postingan tersebut menuai pro dan kontra soal mengucapkan hari Natal. Banyak yang berpendapat bahwa hal tersebut tak benar namun juga ada segelintir orang yang masih mengucapkan Hari Natal tersebut untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.

"Ucapin aja bang, toleransi, selama masih ada umat non muslim yang mengucapkan selamat idul fitri ke orang muslim, toh banyak ulama yang memperbolehkan mengucapkan, saling menghormati aja, toh mengucapkan selamat natal tidak mengubah keimanan, itu urusan pribadi aja," tulis @senoa****. "Memang sama2 diucapkan. tapi dalam setiap ucapan memiliki arti tersendiri. Kalimat natal adalah kalimat ucapan seperti selamat idul fitri. Sedangkan kalimat syahadat adalah kalimat doa agar bisa masuk ke agama tersebut. Saya pikir itu tidak bisa untuk disamakan," tulis @divkav***.

"Udah. Mau ngucapin silahkan, tidak juga tidak apa2. Masing2 punya landasan atas pendapatnya. Ulama terbagi pendapatnya atas 2 hal itu. Mau lo suruh pindah ke Arab jg? Bisa ga, kalau mau menghargai perbedaan pendapat itu ga setengah2. Ngaku bhineka tunggal ika, tp beda pendapat sm kaum konservatif lgsg main usir aja. PA lu mal," tulis @adity***. "Bang kalo Mao ucapin ya ucapin aja gausah nyinggung yg ga Mao ngucapin . Gi mana bisa di bilang toleran kalo Mao ngucapin terus harus maksa orang buat ngucapin," tulis @ipin_*****.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel