Terbang ke Jepang, Park Bo Gum Pakai Bros Mungil Simbol Respect Untuk Korban Perbudakan Seksual

Foto: Terbang ke Jepang, Park Bo Gum Pakai Bros Mungil Simbol Respect Untuk Korban Perbudakan Seksual Twitter



Park Bo Gum membuat kagum semua mata saat melakukan perjalanan ke Jepang. Pasalnya, ia terlihat menggunakan sebuah bros cantik yang menjadi simbol kepedulian terhadap perbudakan seks.

Kanal247.com - Aksi mengagumkan baru-baru ini ditunjukkan oleh Park Bo Gum. Aktor tampan itu menunjukkan tindakan bijaksana terhadap para korban perbudakan seksual oleh Jepang. Meski dengan cara yang sederhana, namun ia berhasil menunjukkan kepeduliannya yang sangat berharga.

Pada Selasa (3/12), Park Bo Gum melakukan perjalanan ke Jepang. Seperti diketahui ia telah dikonfirmasi menjadi pembawa acara Mnet Asian Music Awards 2019. Aktor 26 tahun itu terlihat di Bandara Internasional Incheon untuk kepergiannya ke Nagoya, Jepang.

Memang tidak ada yang salah dengan penampilannya kala itu, namun ada salah satu aksesoris yang digunakan sang aktor cukup unik. Pasalnya, Park Bo Gum menggunakan bros kecil yang terlihat seperti bentuk bunga. Ia menggunakan bros itu di bagian kerah busana panjang yang dipakainya.

Saat berada di bandara, Park Bo Gum terlihat mengenakan sweater dengan model turtle neck berwarna hitam yang dipadukan dengan mantel panjang. Penampilannya semakin fashionable dengan beanie cokelat yang digunakan untuk menutupi bagian kepalanya.

Terbang ke Jepang, Park Bo Gum Pakai Bros Mungil Simbol Respect Untuk Korban Perbudakan Seksual

Kstarlive

Sementara bros mungil itu digunakan Park Bo Gum di dada bagian kiri. Siapa yang menyangka jika bros ini memiliki makna yang mendalam karena melambangkan kenyamanan bagi para korban perbudakan seksual oleh Jepang. Selain itu, ternyata bros tersebut diproduksi kembali pada tahun 2017 dan saat ini tidak tersedia untuk dijual.

Ini tentu saja menunjukkan bagaimana Park Bo Gum telah menunjukkan simpatinya kepada korban perbudakan seks sejak lama. Tak jarang publik yang memberikan pujian atas keberaniannya untuk mengenakan bros yang berarti selama perjalanannya ke Jepang.

Sementara itu, ahli sejarah telah memperkirakan 200.000 perempuan dipaksa bekerja di berbagai bordil untuk melayani tentara Jepang. Kebanyakan dari mereka berasal dari Korea, tetapi juga dari Indonesia, China, Filipina dan Taiwan. Sejumlah kelompok nasionalis Jepang menyangkal pernyataan tersebut.

Mereka menegaskan tidak terdapat bukti tertulis bahwa militer Jepang memerintahkan perekrutan perempuan secara paksa. Masalah budak seks merupakan salah satu pertikaian yang merusak hubungan Jepang dengan sejumlah negara tetangganya di Asia.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel