Sarwendah Beri ASI ke Betrand Peto Tuai Kontroversi, Dokter Ungkap Efek Buruknya

Foto: Sarwendah Beri ASI ke Betrand Peto Tuai Kontroversi, Dokter Ungkap Efek Buruknya Instagram



Seorang dokter anak ikut memberikan komentarnya terkait apa saja efek pemberian ASI untuk remaja, seperti yang dilakukan Sarwendah kepada putra angkatnya, Betrand Peto.

Kanal247.com - Akhir-akhir ini kabar Sarwendah yang memperbolehkan ASI miliknya diminum oleh sang putra angkat, Betrand Peto, tengah menjadi sorotan. Bagaimana tidak, saat ini Betrand sudah beranjak remaja, yakni menginjak usia 13 tahun.

Sebelumnya ayah angkat Betrand, Ruben Onsu, sempat menjelaskan alasan mereka memberikan ASI tersebut. Menurut Ruben, saat masih bayi Betrand ternyata tidak meminum ASI melainkan teh manis.

Hal ini juga dibenarkan oleh Sarwendah yang mengaku memang memperbolehkan ASI miliknya diminum oleh Betrand. Apalagi ASI milik Sarwendah memang melimpah dan sebagian sudah ia pompa untuk disimpan di lemari es.

"Jadi pas saat aku nyusuin, dia selalu bilang gini, 'Thania happy ya karena ada bundanya yang nyusuin dia. Kakak dulu waktu kecil dikasihnya teh sama oma'. Dia bilang gitu," ujar Sarwendah di Jakarta Selatan baru-baru ini. "Aku bilang, 'Kakak kalau mau bunda ada ASI-nya bunda, kakak kalau mau minum boleh'. Terus akhirnya semenjak itu dia minum ASI."

Lantas apa komentar ahli medis terkait keputusan Sarwendah tersebut? Dokter spesialis anak, Dr Rina Rohsiswan SpA, mengungkapkan komentarnya tentang pemberian ASI kepada anak berusia 13 tahun. Menurut Rina, tak ada manfaat yang bisa diambil dari tindakan tersebut.

"Enggak ada-lah, manfaatnya hampir tidak ada," ujar Rina pada Senin (19/11) seperti dilansir dari Kompas. "Tidak ada yang menyuruh memberikan ASI kepada anak umur 13 tahun."

"Anak yang tidak disusui lalu dimundurin diberikan sekarang. Enggak bisa," tambahnya. "Pernah mendengar istilah 1000 hari pertama kelahiran? Ya itu adalah golden age, enggak bisa dimundurkan."

Menurut Rina, ASI memang idealnya menjadi makanan utama untuk bayi yang baru saja lahir. Apalagi gizi yang berada di dalam ASI seorang ibu sudah disesuaikan dengan kondisi anak yang dilahirkannya.

"ASI diciptakan sebagai makanan utama untuk bayi baru lahir," ungkap Rina. "ASI diproduksi untuk menyesuaikan (bayi). Kalau lahir prematur, dia akan menyesuaikan zat gizi dan segalanya disesuaikan, kalau cukup bulan juga disesuaikan. Untuk jenis kelamin juga beda lho, untuk bayi laki-laki dan untuk bayi perempuan."

Bahkan, Rina menuturkan bahwa ada efek buruk dari donor ASI yang bisa terjadi. Jika sang ibu pendonor memiliki gen potensial untuk penyakit tertentu, maka anak yang meminumnya kemungkinan besar akan mewarisi penyakit tersebut.

"Ada yang diwariskan dari ASI itu," tutur Rina. "Misalkan punya gen yang potensial membawa kanker, ya bisa terkena juga."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel