Seorang Profesor Sebut Keputusan Sulli Gabung 'Night of Hate Comments' Berbahaya, Ini Penjelasannya
Instagram Seorang profesor pskilogi buka suara mengenai Sulli lewat wawancara barunya. Ia menyinggung tentang keterlibatan Sulli bergabung di program 'Night of Hate Comments'.
Kanal247.com - Kabar kematian Sulli baru-baru ini tengah menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan media Korea Edaily baru-baru ini mewawancarai seorang profesor psikologi untuk berbicara mengenai pengaruh komentar jahat dan kesehatan mental yang dialami oleh Sulli.
"Mungkin Sulli bisa melewati komentar jahat karena dia sudah berpengalaman lama sebagai selebriti," buka profesor Kwon Young Chan. "Tapi aku selalu berpikir bahwa bisa saja menjadi berbahaya karena komentar jahat bisa membuat seseorang marah dan tenggelam dalam emosi mereka."
Seperti yang diketahui, sebelum meninggal Sulli merupakan member program baru JTBC bertajuk "Night of Hate Comments". Profesor menyebut keterlibatan Sulli di program ini cukup membahayakan diri mendiang.
"Tujuan dan pandangan acara itu sendiri bagus, tapi tidak sesuai dengan kepribadian dan kecenderungan yang dimiliki oleh Sulli," lanjutnya. "Dia sudah mengakui beberapa kali di program televisi bahwa dia adalah tipe yang mudah stres melihat orang lain stres."
"Pada kasus Sulli, dia bekerja keras sejak menjadi aktris cilik yang mungkin tak memiliki kesempatan untuk menenangkan pikiran dan jiwanya. Dengan kata lain, dia tak memiliki waktu menjaga dirinya dari dalam," jelas profesor. "Sekali kau mengorbankan banyak hal ketika masih kecil dan mencapai level tertentu, kau mulai ingin melakukan apa yang kau inginkan. Dimungkinkan opini dan kata-kata Sulli di media sosial dan siaran bisa dari hal yang dia impikan dan yang ingin dilakukan."
Sejak kemunculannya di program tersebut, ucapan yang keluar dari mulut Sulli tak jarang menjadi sorotan netizen. Bahkan tak sedikit pula netizen yang kontra dengan pendapat Sulli dan menuliskan komentar jahat.
Profesor Kwon Young Chan pernah menjadi komedian selama 29 tahun dan pensiun di tahun 2013 lalu. Ia pun fokus dalam pendidikan untuk mendapatkan gelar doktor pada bidang psikologi. Ia memiliki keinginan agar bisa mencegah selebriti dari penderitaan psikologis.
