Cinta Indonesia, Mike Lewis Sampai Rela Jadi ‘Kuli’ Saat Bangun Sekolah di NTT

Kanal247.com - Lama tak terlihat di layar kaca televisi, publik tentu banyak yang bertanya tentang kabar terbaru dari aktor tampan Mike Lewis. Nampaknya Mike memang lebih menyibukkan diri dengan film layar lebar ketimbang sinetron. Terakhir ia tergabung dengan sebuah film laga berjudul “Foxtrot Six”.

Namun di balik kesibukannya sebagai seorang artis, Mike rupanya juga menyisakan waktu untuk membantu sesama. Tak banyak yang tahu jika ia juga tergabung dalam sebuah komunitas aksi sosial.

Mantan suami Tamara Bleszynski ini rupanya tengah menyalurkan bantuan dengan membangun sekolah di wilayah timur Indonesia, salah satunya daerah Nusa Tenggara Timur. Ia bahkan mengaku sudah hampir setahun terjun menjadi anggota dalam komunitas bantuan sosial tersebut.

Mengejutkannya, Mike tak hanya membantu secara dana namun juga tenaga. Ia bahkan rela menjadi kuli atau tukang bangunan saat membangun sebuah sekolah di sana. Pria kelahiran Jepang ini nampaknya ingin memberikan perubahan yang besar dengan secara langsung memberi uluran tangan.

“Saya yang bikin flooring dengan semen, bikin lantai, ngecat. Benar-benar hands on,” terang Mike Lewis di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (27/8). “So we're really making a difference, enggak cuma kasih duit.”

Tak hanya itu, Mike juga dipercaya dengan beragam tanggung jawab lainnya selama bergabung menjalani aksi sosial. “Di sini saya ikut men-support, menjelaskan misinya, entertain donators serta jadi auctioneer,” imbuhnya.

Rupanya Mike memiliki alasan yang kuat di balik aksinya ini. Ia mengaku ingin berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah menerimanya dengan hangat sebagai seorang artis kendati tak memiliki darah Indonesia.

Mike mengaku sudah terlanjur jatuh cinta dengan Indonesia. Ia pun merasa ingin memberikan sesuatu sebagai bukti dengan turun tangan melakukan beragam kebaikan di Tanah Air.

“Saya merasa masih bule tapi cinta Indonesia,” tandasnya. “Merasa spesial karena diterima sebagai publick figure di sini. Walaupun dari logatnya saja bukan benar-benar Indonesia. So I feel like it's something that I have to give back.”