Sembuhkan Anak dari Gangguan Autisme, Dian Sastro Akui Sempat Tak Didukung Suami
instagram Dian Sastro membuat pengakuan yang mengejutkan terkait gangguan autisme yang sempat diidap oleh sang buah hati, beruntungnya saat ini sang anak telah dinyatakan sembuh total.
Kanal247.com - Belum lama ini aktris cantik Dian Sastro sukses menghebohkan publik usai membeberkan gangguan yang dimiliki oleh anaknya. Putra pertamanya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo sudah menunjukkan ciri-ciri gangguan autis sejak berumur 8 bulan.
Saat itu Dian pun enggan mempercayai kelemahan yang dimiliki oleh putranya. Namun lambat laun ia langsung sigap dan memilih untuk mendatangi dokter spesialis untuk berkonsultasi.
Tak hanya Dian, sang suami juga tentu menampik tanda-tanda gangguan yang dimiliki oleh putra pertama mereka. Namun karena insting seorang ibu, Dian mengenyampingkan ego dan memilih memberi pengobatan untuk anaknya.
“Terus terang suami saya enggak support,” tutur Dian Sastro belum lama ini di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. “Dia merasa anak kita enggak masalah dan saya kekeh aja sama insting ibu-ibu ya, kita kasih aja terapi itu dengan semua pengorbanannya. Tapi Alhamdulillah sekarang semuanya terbayar.”
Alhasil, kini Dian pun dapat bernapas dengan lega mengetahui anaknya sudah dinyatakan sembuh total. Ia bersyukur usahanya membuahkan hasil, bahkan dengan proses penyembuhan yang terbilang cukup cepat.
“Jadi semua ternyata ada hasilnya. Anak saya sekarang sudah tidak begitu dan Alhamdulillah normal 100 persen berperilaku seperti anak normal lain,” sambungnya. “Dan itu saya lumayan sad story karena enggak semua anak ceritanya sesukses saya. Ada juga anak yang early intervension dan hasilnya enggak secepat saya.”
Lebih lanjut, Dian Sastro kini pun sudah bisa menikmati momen yang sangat ia tunggu-tunggu. Interaksi antara ibu dan anak, hingga empati yang diberikan oleh putra pertamanya kini sudah sering ia rasakan. Melihat tumbuh kembang sang buah hati saat ini menjadi suatu kebahagiaan bagi aktris 37 tahun ini.
“Rasanya momen yang saya tunggu adalah saya bisa curhat-curhatan sama anak saya yang cowok. Kalau saya sedih dia bisa ikut sedih, dia bisa empati,” papar Dian. “Dan kalau dia di rumah dia bisa sama adiknya bersekongkol berdua, licik ngerjain bapak ibunya. Jadi dia kemampuan untuk bermain sama anak lainnya itu adiknya sendiri itu benar-benar udah bonding banget. Jadi mereka berdua menjadi sahabat dan itu sesuatu yang enak banget dilihat.”
