Ingin Paham ‘Masalah’ Film-Sinetron? 7 Video Ernest Prakasa di IGTV Ini Patut Ditonton

Banyak orang berpikir bahwa sebuah suara yang direkam untuk film alias dubbing adalah hal menjengkelkan. Pasalnya, hal itu justru membuat orang-orang di balik layar seperti aktor atau pembuat film bekerja dua kali. Terkadang bahkan dubbing dianggap mengganggu. Entah suara pemeran dalam film jadi aneh, nge-bass, atau hal-hal lainnya.

Namun, usai melihat IGTV Ernest bersama orang yang mengurusi tentang suara di film ini pasti anggapan itu berubah. Pada video itu kamu akan menyadari bahwa dubbing di film sama seperti akting dua kali. Sulit, ya?

Jessica Mila memang dikenal menjadi salah satu aktris yang membintangi banyak sekali sinetron ternama, "Ganteng-ganteng Serigala" menjadi salah satunya. Hal itulah yang membuat Ernest merasa harus membagikan pengalaman Mila di sinetron melalui IGTV.

Bersama Ernest, Mila terang-terangan bahwa sinetron GGS memang sering aneh lantaran computer generated imagery (CGI) atau efek-efeknya sering belum matang. Hal itulah yang membuat GGS kadang memunculkan adegan flashback di episodenya jika CGI belum beres. Ada yang sadar?

Sekarang ini tidak sulit menemukan sebuah film yang digarap melalui adaptasi sebuah film. Sayang, banyak orang justru yang berkata film adaptasi novel justru sangat jauh dari ekspetasi.

Ernest pun tentu langsung memberikan penjelasan mengenai hal itu, mengingat film terbarunya berjudul "Imperfect" yang rencananya akan dirilis akhir tahun adalah adaptasi novel. Komika ternama itu berkata bahwa ada beberapa bagian dari novel terasa "hambar" jika langsung difilmkan tanpa diubah. Sehingga, perbaikan naskah patut untuk dibuat. Durasi film pun menjadi salah satu masalahnya.

Film dengan genre drama-komedi memang menjadi keahlian Ernest. Mulai dari "Ngenest", "Milly & Mamet", hingga "Ghost Writer" menunjukkan komedi yang unik. Hal itu ternyata ada bantuan dari seorang penasehat komedi, lho.

Meski Ernest adalah seorang komika yang tentu juga memiliki pengalaman banyak berkomedi, ternyata akan jauh lebih baik jika film memiliki penasehat sendiri. Hal itu bertujuan agar orang-orang di balik layar seperti sutradara bisa fokus mengerjakan pekerjaannya.

Beberapa orang merasa bahwa kepopuleran sebuah film adalah berkat followers besar dari para pemeran di dalamnya. Hal itu tentu dibantah dengan tegas oleh Ernest.

Ernest dengan santai namun cerdas menyebutkan bahwa sebuah film tidak akan diperhitungkan jika memang tidak memiliki daya tarik. Kepopuleran aktor dan aktris memang menjadi salah satunya, tapi cerita, karakter, akting, konflik, dan lainnya juga menjadi penting. Banyak bukan film dengan aktor populer tapi penonton sedikit? Hayo, pikir lagi.

Bagi para penonton film bisa jadi kostum atau pakaian yang dikenakan oleh para pemerannya adalah hal yang tidak penting. Ternyata hal itu sangat diperhatikan kala pembuatannya, lho. Bahkan setiap film selalu memiliki penata busana sendiri.

Ernest menggandeng seorang penata busana di film untuk menerangkan bagaimana kostum aktor atau aktris bisa menonjolkan karakter. Mulai dari warna, jenis kain, hingga model. Kostum bahkan bisa menjadi hal untuk menjatuhkan sebuah film, lho.

Pernah mengetahui film-film yang memiliki jadwal perilisan mundur? Hal itu bisa jadi karena adanya komunikasi yang gagal ketika proses pembuatannya, nih.

Ernest menerangkan sebuah film harus dibuat sesuai dengan keinginan semua orang yang terlibat di balik layar. Penataan ruangan, kostum, dan sebagainya harus pas untuk semua orang. Sehingga, sebuah salah paham kecil bisa menghambat syuting film. Jadi, jangan marah-marah kalau film favoritmu ditunda ya!

Untuk kamu yang ngaku fans berat Adipati Dolken, jangan lupa juga untuk memastikan film-film terbaiknya. Penasaran apa saja? Baca di sini!