Bukan Karena Dicibir, Ini Alasan Stuart Collin Tutup Usaha Pisang Goreng

Foto: Bukan Karena Dicibir, Ini Alasan Stuart Collin Tutup Usaha Pisang Goreng instagram



Sempat jadi bahan nyinyiran netizen setelah terciduk menjadi seorang penjual pisang goreng, Stuart Collin bantah tak melanjutkan bisnisnya gara-gara baper diledek jatuh miskin.

Kanal247.com - Menjalani profesi di dunia entertainment memang tak selalu menjanjikan. Tak heran jika banyak artis yang lantas terjun ke dunia bisnis dan membuka usaha mereka dengan berbagai produk. Mulai dari kosmetik, baju, hijab, hingga produk kuliner.

Hal itu lah yang nampaknya juga dipikirkan oleh aktor tampan Stuart Collin. Sebelumnya ia sempat membuka sebuah usaha di bidang kuliner. Dengan brand Capung Goreng, Stuart memperkenalkan sebuah hidangan pisang yang unik dan menarik.

Namun sayangnya bisnis tersebut diikuti dengan berita tak sedap. Gara-gara fotonya saat berjualan, ia dikabarkan telah bangkrut dari profesinya sebagai artis. Kendati telah memberikan bantahan, namun sayangnya masih banyak netizen yang melontarkan komentar miring.

Ditemui baru-baru ini, Stuart mengaku bahwa dirinya kini sudah tak lagi berjualan pisang goreng. Namun ia menegaskan jika hal itu bukan disebabkan oleh nyinyiran netizen di lapak media sosial miliknya. Mantan suami Risty Tagor ini bahkan berdalih jika dirinya memang tak pernah mendengarkan berbagai cibiran dari netizen yang dilayangkan kepadanya.

“Aku mah sudah kebal (dikata-katai),” tandas Stuart Collin saat dijumpai di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/7). “Dari zamannya dulu banget sudah enggak mempan.”

Rupanya usaha kudapan pisang Stuart Collin tersebut semakin sepi dari pembeli. Meskipun sempat laris manis, namun diakui pemain film “Horror House” ini bahwa bisnis kuliner seperti yang ia gagas memang sering hanya ramai untuk sesaat saja.

“Kemarin kan musiman,” sambungnya. “Habis itu diomongin, katanya jatuh miskin. Jadinya kayak, 'Oh, ternyata orang ngelakuin sesuatu yang dianggap negatif, jadi ya sudah, akhirnya enggak lagi'. Padahal, pisang yang ada rasanya kan musiman.”

Namun hal tersebut tak lantas membuatnya berhenti menjadi seorang pengusaha. Kali ini Stuart menjajal kemampuan mengelola sebuah rumah produksi. PH yang ia bangun tersebut memberikan jasa untuk berbagai acara dari pribadi hingga pemerintahan.

“Sekarang membuat PH kecil-kecilan yang bikin kayak prewedding, dinas pariwisata,” jelas Stuart Collin. “Kita bikin yang bagus, terus dipresentasiin.”

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel