Tangis Pilu Dewi Persik Bongkar Firasat Sang Ayah Akan Berpulang ke Ilahi

Foto: Tangis Pilu Dewi Persik Bongkar Firasat Sang Ayah Akan Berpulang ke Ilahi instagram



Keluarga besar Dewi Persik kini tengah berduka usai ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya. Benarkah Depe sudah memiliki firasat sebelumnya bahwa ayahnya akan meninggal dunia?

Kanal247.com - Kabar duka belum lama ini datang dari kelurga besar pedangdut Dewi Persik. Pasalnya sang ayah yang selama ini terus mendapat perawatan dari salah satu rumah sakit di Jakarta akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Sebelumnya telah dikabarkan jika ayah biduan dangdut yang akrab disapa Depe ini mengidap penyakit komplikasi. Ia sempat mendapat perawatan intensif di Jember sebelum akhirnya diterbangkan ke Ibu Kota.

Selama dirawat di Jakarta, Depe sendiri tak pernah luput menjaga dan menemani sang ayah jika tak memiliki jadwal syuting ataupun manggung. Sampai akhirnya ajal menjemput, mendiang ayah Depe selalu dibanjiri cinta dan kasih sayang dari putrinya itu.

Depe sendiri mengaku bahwa dirinya sudah memiliki firasat jika sang ayah akan meninggalkannya menghadap sang Ilahi. Hal itu sudah ia rasakan sejak membawa sang ayah ke Jakarta satu bulan yang lalu.

Mantan istri Saiful Jamil ini menuturkan jika keputusan membawa sang ayah ke Jakarta tak lain lantaran ia ingin mendapat kesempatan untuk langsung merawatnya. Setelah sempat menolak, akhirnya sang ayah mau ikut dengan Depe ke Jakarta. Rupanya mendiang Mochammad Aidil juga tak ingin berada jauh-jauh dari putrinya tersebut.

“Kan papi di sini udah sebulan ya. Sejak 10 Mei saya bawa, itu saya udah ada firasat bahwa saya akan kehilangan papi saya selama-lamanya. Cuman saya bilang sama orangtua saya tolong kasih kesempatan ke saya untuk merawat papi saya dan kebetulan papi sendiri yang mau sampai nangis-nangis waktu itu papi mau di Jakarta sama Dewi,” penjelasan dari Dewi Persik saat ditemui di kawasan Tangerang, Senin (10/6). “Jadi mungkin papi pengin meninggal bersama saya di sini.”

Depe lantas menuturkan jika sang ayah meninggal menjelang pukul setengah tiga sore. Ia bahkan masih sempat menuntun sang ayah untuk membaca kalimat tauhid.

“Kalau versi dokter kan dicek pakai mesin itu jam 14.34, cuman kalau versi saya sendiri itu sekitar jam 14.25, sekitar itu,” pungkasnya. “Jadi dari ICU ke kamar biasa, papi masih ada napas, saya bimbing papi saya, saya baca-baca lailaha illallah, mungkin sampai terakhir, sampai saya bilang kami ikhlas semuanya papi.”

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel