Mulan Jameela Bacakan Petisi Kriminalisasi Terhadap Ahmad Dhani, Apa Isinya?
Instagram Dengan mimik muka sedikit sayu, Mulan Jameela ikut serentak membacakan petisi terhadap Ahmad Dhani.
Kanal247.com - Musisi kondang Ahmad Dhani diketahui telah mendekam di balik jeruji besi sejak Senin (28/1) lalu. Dhani divonis hukuman 1,5 tahun penjara atas kasus dugaan ujaran kebencian.
Atas hukuman tersebut, beberapa masyarakat dan juga sejumlah politisi serta musisi merasa tak adil. Kendati demikian mereka pun menghadiri acara bertajuk Solidaritas Ahmad Dhani' yang digelar di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan pada Rabu (30/1) kemarin.
Mereka yakni, Fadli Zon, Derry Sulaiman, Sang Alang, Neno Warisman, hingga sang istri, Mulan Jameela. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan dan kriminalisasi pemerintah terhadap Dhani.
Dalam acaranya, mereka menggelar beberapa aksi. Mulai dari pembacaan puisi, cerita mengenai kondisi Dhani di dalam penjara, hingga pembacaan petisi. Saat pembacaan petisi dimulai, mimik wajah Mulan tampak mengisyaratkan kesedihan.
"Kami solidaritas Ahmad Dhani," ujar salah seorang peserta yang juga diikuti oleh Mulan. "Memberikan dukungan dan menandatangani petisi penolakan dan kriminalisasi terhadap Ahmad Dhani."
Lebih lanjut, dalam petisi tersebut juga dikatakan bahwa dengan dijebloskannya Dhani ke penjara maka lonceng kematian demokrasi di Indonesia dimulai. Mereka menilai kebebasan berpendapat di Tanah Air sudah mengalami kemunduran.
"Ini potret kelam, sekaligus kemunduran, tidak hanya untuk kebebasan berpendapat di Indonesia," lanjutnya serentak. "Tapi juga proses penegakan hukum di Indonesia."
Kasus Dhani ini dinilai sebagai perwakilan atas kegelisahan banyak orang mengenai cara hukum yang tak lagi tunduk pada rasa keadilan publik. Hukum hanya tunduk pada selera kekuasaan.
"Kami 'Solidaritas Ahmad Dhani' mendesak pemerintah untuk menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap oposisi," sambung mereka. "Dan menegakkan keadilan jaminan kebebasan berpendapat."
"Kami 'Solidaritas Ahmad Dhani' mendesak institusi penegak hukum untuk tidak diskriminatif dan profesional dalam menjalankan proses hukum. Apa yang terjadi saat ini, institusi penegak hukum tajam kepada lawan politik pemerintah, namun bersahabat kepada pihak yang sejalan dengan pemerintah," tandasnya.
