Vanessa Terjerat Kasus Prostitusi, Manajer Tertipu Rp 20 Juta Oleh Oknum Mengaku dari Polda Jatim

Foto: Vanessa Terjerat Kasus Prostitusi, Manajer Tertipu Rp 20 Juta Oleh Oknum Mengaku dari Polda Jatim Instagram



Manajer Vanessa Angel, Lidya mengaku dihubungi oleh oknum yang mengatasnamakan Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Harissandi.

Kanal247.com - Kasus yang menjerat Vanessa Angel tengah menjadi sorotan masyarakat di Tanah Air. Seperti diketahui aktris cantik ini ditangkap pada Sabtu (5/1) di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur. Ia diduga terlibat dengan prostitusi online. Disebutkan Vanessa mendapat bayaran senilai Rp 80 juta untuk sekali kencan.

Namun di tengah kasus yang menjerat Vanessa tersebut, manajernya, Lidya justru menjadi korban penipuan. Disebutkan bahwa Lidya dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi dari Polda Jatim. Ia mengatasnamakan Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Harissandi dan mengatakan bisa menghentikan kasus prostitusi yang menjerat Vanessa dengan membayar Rp 20 juta.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan bahwa Lidya sendiri saat ini telah melaporkan soal penipuan tersebut ke pihak kepolisian. Ia juga memeringatkan agar masyarakat lebih waspada.

"Kami mengharap pada seluruh masyarakat berhati-hati dengan penipuan atas nama Polda Jatim," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, pada wartawan, Selasa (8/1). "Barusan atas nama ibu Lidya, manajer dari Vanesaa tertipu Rp20 juta dari orang yang mengaku atas nama Polda Jatim, tadi datang melapor."

Bahkan demi meyakinkan bahwa tidak ada pihak Polda Jatim yang menghubunginya untuk meminta uang, Lidya juga sempat dipertemukan dengan pejabat yang namanya disebut oleh oknum tersebut. "Saat dipertemukan (dengan AKBP Harissandi), dia (Lidya) mengaku tidak mengenal," imbuhnya lagi.

Sementara itu, terkait kasus prostitusi yang menjerat Vanessa, sang pengacara mengatakan bahwa kliennya hanya dijebak. Namun pihak Polda Jatim membantahnya dengan tegas. "Kita tidak berpolemik di ruang publik. Kalau dijebak kenapa berada di hotel. Kami menyampaikan fakta yang ada di lapangan," terang Barung.

Lebih lanjut, Kombes Frans Barung juga mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin berpolemik di ruang publik. Mereka memiliki mengungkap sesuai bukti yang ada termasuk digital forensik. "Dengan dibukanya digital forensik nanti akan terbongkar semua, apakah VA terlibat atau tidak dalam prostitusi online," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel