Kehilangan Sang Istri Akibat Tsunami, Ade Jigo Tetap Kuat Karena Anak

Foto: Kehilangan Sang Istri Akibat Tsunami, Ade Jigo Tetap Kuat Karena Anak Instagram



Ade Jigo menceritakan bagaimana anaknya sama sekali tidak menangis ketika melihat jenazah sang ibu.

Kanal247.com - Tsunami selat Sunda yang menerjang kawasan Banten dan Lampung beberapa waktu lalu menyisakan duka mendalam untuk Ade Jigo. Seperti diketahui, sang istri, Meyuza meninggal dunia dalam musibah tersebut.

Meski begitu, Ade mengatakan bahwa dirinya berusaha untuk tetap kuat. Apalagi ia juga melihat bagaimana anak sulungnya bisa tetap tegar. Menurutnya buah hatinya itu bahkan sama sekali tak menangis ketika melihat jenazah sang ibu.

"Yang buat saya kuat anak saya enggak nangis ya melihat istri saya. Dia cuma berkaca-kaca, tidak meneteskan air mata tapi dia kuat. Itulah yang membuat saya kuat," kata Ade di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (3/1). "Anak saya aja kuat masa saya lemah, saya harus lebih kuat," sambungnya.

Ade sendiri menceritakan bagaimana kronologi jenazah istrinya ditemukan. Menurutnya sehari setelah tsunami menerjang Tanjung Lesung, Banten pada Sabtu (22/12), ia berencana untuk kembali ke lokasi untuk mencari sang istri. Namun seorang petugas keamanan melarangnya lantaran ada peringatan tsunami susulan.

"Saat matahari terbit saya mau tinjau ke lokasi, namun security bilang 'Pak, evakuasi diberhentikan dulu karena hujan dan ada peringatan gelombang mau naik lagi', 'ya udah Pak'," kata Ade.

Namun petugas itu kemudian memberi tahu bahwa ada jenazah perempuan di dalam klinik. Awalnya ia tidak menghiraukan permintaan tersebut lantaran meyakini istrinya selamat.

"Itu coba dilihat siapa tahu Bapak kenal keluarga'. Saya tanya 'cewek atau cowok?', 'cewek', 'iya Pak, nanti saya lihat'," ucap Ade. "Karena saya yakin istri saya selamat. keluar bapak security itu dari ruangan klinik itu, enggak lama balik lagi. Saya penasaran kenapa bapak itu ngeliatin anak saya, anak saya lagi tidur dua-duanya. Dia bilang 'ini kayaknya mirip sama jenazah yang di belakang', 'tapi coba aja Bapak cek' digituin saya. Saya belum siap, saya minta tolong mbak (pengasuh anak) saya cek, enggak lama pembantu saya itu menjerit teriak. 'wah, berarti ini istri saya' saya sudah yakin. Dia balik, pingsan, saya bangunin," tambahnya lagi.

Hingga akhirnya dengan berat hati, Ade memastikan sendiri apakah benar jenazah itu adalah istrinya. "Jaga anak-anak, saya mau lihat Ibu (istri) di belakang, benar pada saat saya ke belakang, istri saya sudah di situ. Ternyata informasi dari security, dibawa sama warga itu jam setengah sebelas malam di antar warga ke klinik. Cuma enggak tahu posisinya di mana enggak saya tanyakan," imbuhnya.

Lebih lanjut, saat ditemukan jenazah Meyuza dalam kondisi utuh. Bahkan barang-barang masih menempel di tubuhnya. Diduga ia meninggal dunia karena terlalu lama berada di dalam air dan tak bisa berenang.

"Dan pada saat kejadian memang istri saya 'ya Allah', posisi dia masih komplit dengan busananya, memang kerudungnya kebuka dan enggak tahu ke man. Terus perhiasan, jam tangan masih nempel semua dan saya cium keningnya itu masih aroma dia. Enggak ada luka memar, enggak ada luka lecet. Keterangan dari dokter yang memvisumnya, katanya kelamaan di air, karena kebetulan istri saya enggak bisa berenang. Dia jadi kebanyakan minum air laut jadi enggak kuat," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel