Kehilangan Suami untuk Selamanya, Lagu Terakhir Ciptaan Herman Seventeen Buat Sang Istri Sedih

Foto: Kehilangan Suami untuk Selamanya, Lagu Terakhir Ciptaan Herman Seventeen Buat Sang Istri Sedih Instagram



Istri Herman Seventeen, Juliana Moechtar mengaku sedih ketika teringat lagu terakhir yang diciptakan suaminya.

Kanal247.com - Juliana Moechtar atau akrab disapa Uli mengungkap kesedihannya harus kehilangan suami untuk selama-lamanya. Seperti diketahui, Herman Seventen (II) menjadi korban meninggal dunia dalam musibah tsunami yang menerjang kawasan Banten pada Sabtu (22/12). Pada saat kejadian almarhum dan personel Seventeen lainnya tengah manggung di Tanjung Lesung Beach Resort.

Dalam postingan terbarunya, Uli mengenang sang suami melalui lagu terakhir yang diciptakannya berjudul "Kemarin". Menurutnya belakangan ini, Herman seringkali memaiankan lagu yang dipopulerkan Seventeen di tahun 2016 di rumah.

"K e m a r i n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini, ini lagu terakhir ciptaan suami saya yg selalu dia main kan beberapa bulan ini dirumah. Saat dia duduk di kursi tamu dirumah dia selalu menyayi kan lagu ini, Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih," tulis Uli melalui postingannya di Instagram.

Meski sedih dan sangat terpukul, Uli mengaku ikhlas kehilangan sang suami. Ia juga berjanji akan menjaga anak-anak mereka dengan baik. "Hun iklas Han , hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik,, hun sayang han, hun harus kuat buat anak2, hun Akan selalu mendoakan han disana, Han hrs tenang disana ya," tutur Uli lagi.

Uli menuturkan bahwa dirinya sempat merasakan hal yang aneh ketika suaminya berpamitan sebelum berangkat ke Tanjung Lesung, Banten. Menurutnya sikap Herman dan gelagatnya tidak seperti biasanya.

"Teringat saat dia pamit, dia memeluk saya lama, dia mencium saya penuh cinta, Dan pada saat terakhir pun dia masih mengajak saya untuk ikut keacara itu, tp Allah masih punya cerita lain disini, sampai kapanpun hun akan selalu mencintaimu Han ... hun iklas han, hun iklas," tulisnya.

Sementara itu, dari keterangan yang disampaikan oleh keluarganya, Herman ditemukan sudah tidak bernyawa di lokasi dekat panggung mereka. Diduga ia meninggal lantaran tidak bisa menyelamatkan diri ketika tsunami menerjang.

"Almarhum ditemukan pukul 3 sore, kami hubungi keluarga kemudian bersama tim ke sini. Kita akan berangkatkan almarhum ke Tidore. (Ditemukan) Nggak jauh dr resor, dari panggung, dalam kondisi tidak bernyawa," ungkap Anto, sepupu Herman seperti dilansir dari DetikHot. "Kondisi dalam keadaan baik, luka nggak terlalu serius mungkin ketiban, tidak bisa mengendalikan. Kan posisi dia lagi di belakang, mungkin itu yang bikin dia tidak selamat."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel