Jadi Korban Tsunami Banten, Aa Jimmy dan Istri Ditemukan Meninggal Dunia
Dua anak Aa Jimmy kabarnya masih dalam pencarian setelah terseret ombak tsunami di Tanjung Lesung, Banten.
Kanal247.com - Tsunami yang terjadi Banten membawa duka mendalam bagi dunia hiburan Tanah Air. Bagaimana tidak, sejumlah selebritis dikabarkan menjadi korban dalam musibah dahsyat tersebut. Salah satunya adalah komedian personel grup lawak Jigo, Aa Jimmy.
Meninggalnya Aa Jimmy sempat diungkap oleh Arie Untung melalui postingan di akun Instagramnya. Ia mengaku mendapat informasi dari grup dan mengucapkan bela sungkawa.
"Dapat foto di grup yg disinyalir jenasah @argojimmygo juga menjadi korban tsunami di lokasi kejadian tanjung lesung Barusan ditabayun Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Allahumaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa' fu 'anhu.semoga almarhum @argojimmygo husnul khotimah.. Semoga keluarga diberi.ketabahan aamiin . Tidak ketinggalan juga doa untuk Almarhum almarhumah @baniseventeen dan istri dari @adejigo . Semoga segala hal yang terjadi menjadi pengingat dan muhasabah untuk kembali mengingat Allah dalam setiap detik kita," tulisnya.
Belakangan diketahui bahwa Aa Jimmy bukan satu-satunya yang menjadi korban dalam kejadian itu. Istrinya Hati Nurilah, dan anak-anak kabarnya juga ikut terseret arus mengingat mereka sedang berada di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, ketika gelombang tsunami menerjang kawasan tersebut, Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.33 WIB.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh akun official Jigo diketahui jika istri Aa Jimmy ditemukan meninggal dunia. Sedangkan dua anaknya hingga kini masih dalam pencarian.
"Inalillahi Wa Inailaihi rojiun, Selamat jalan AA Jimmy (Heriyanto) dan Istri. Kepergian mu dalam melaksanakan tugas/ kewajiban Insha Alloh tercatat sebagai Syuhada. Dengan menjadi akhir yang baik ( Husnul Khotimah) Mohon doanya untuk ke 2 anak beliau yang saat ini masih dalam pencarian, segera ditemukan. Aamiin," tulis akun tersebut.
Kepergian Aa Jimmy dan istri tentunya menyisakan duka terutama bagi keluarga dan rekan-rekannya. Jenazah mereka kemudian dibawa dari RSUD Serang ke kampung halaman mereka di Cianjur, Jawa Barat.
