Usai Kontroversi Kaus, Agensi BTS Akhirnya Minta Maaf ke Korban Bom Atom Asal Korea

Foto: Usai Kontroversi Kaus, Agensi BTS Akhirnya Minta Maaf ke Korban Bom Atom Asal Korea ibighit



Setelah meminta maaf kepada publik, Big Hit secara langsung kunjungi korban bom atom di Korea.

Kanal247.com - Bangtan Boys sempat menjadi topik perbincangan mengenai kontroversi Jimin BTS yang mengenakan kaus bergambar bom atom, topi bersimbol nazi, hingga penggunaan bendera di penampilan Jin cs di konser perayaan Seo Tai Ji. Ramai jadi perbincangan, Big Hit akhirnya meminta maaf kepada publik dan memberikan klarifikasi.

Belum berhenti sampai disitu, Big Hit pun meminta maaf langsung kepada para korban bom atom di Provinsi Hapcheon. Dilansir dari Soompi, 70 persen korban bom atom berasal dari Hapcheon dan orang yang selamat dari bom atom kembali dari Hiroshima setelah perang. Karena hal tersebut, Hapcheon mendapatkan julukan "Hiroshima di Korea".

Perwakilan operasional Big Hit Entertainment, Lee Jin Hyung, mengunjungi Museum Bom Atom Hapcheon hari Jumat (16/11). Ia menggelar meeting pribadi bersama sekitar 10 orang dari asosiasi korban bom Atom dari Korea untuk meminta maaf.

Lewat diskusi pribadi, Lee Jin Hyung menyebutkan, "Karena ada kemungkinan besar korban merasa tersakiti (dari insiden tersebut), kami berpikir ini sudah tugas kami untuk menghubungi mereka. Meskipun ini bukan inten kami, jika ada korban yang merasa tersaikit dari (insiden kaus), kami dengan tulus meminta maaf."

"Ini bukan pertemuan yang ditujukan untuk para media, tapi digelar untuk bertemu dengan asosiasi dan korban secara langsung," lanjutnya. Pihak asosiasi pun memberikan pernyataan resmi, "Korban bom atom mengerti dan simpati dengan kejadian yang ada."

Ketua asosiasi Lee Gyu Yeol berkomentar, "Setelah beberapa isu dari member BTS tentang kaus bom atom, Jepang-pelaku kejahatan perang- bertindak seolah hanya mereka korban dari bom atom, daripada meminta maaf". Ia melanjutkan, "Aku tak bisa menyembunyikan rasa heran bagaimana media Jepang mencoba untuk memutuskan siaran BTS, memperlihatkan tingkah munafik, bukannya mencoba membangun sentimen publik (warganya) dapat merefleksikan sejarah agresi negara mereka."

"Daripada berpikir kami menerima kemerdekaan karena bom atom, lebih baik jika kami semua berikir tentang peristiwa ketidakmanusiaan bom atom. Aku harap otoritas dan media Jepang tidak salah atau memutarbalikkan sentimen publik dan tidak mengganggu aktivitas BTS yang tidak bersalah," tambahnya. "(Mereka) harus juga menahan diri dari menggunakan permintaan maaf BTS untuk membuat sentimen publik anti Korea."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel