Beri Dukungan, Penyanyi Kim Jang Hoon Angkat Bicara Soal Kontroversi Kaus Jimin BTS

Foto: Beri Dukungan, Penyanyi Kim Jang Hoon Angkat Bicara Soal Kontroversi Kaus Jimin BTS Starnews; Facebook



Kim Jang Hoon memberikan kritik pada sikap Jepang ke BTS belakangan ini.

Kanal247.com - Belakangan ini Bangtan Boys terseret banyak kontroversi, mulai dari kaus kontroversial yang pernah dikenakan oleh Jimin BTS hingga tuntutan permintaan maaf dari organisasi HAM Yahudi yang menilai grup asuhan Big Hit Entertainment itu telah melakukan tindak merendahkan sejarah. Terkait masalah tersebut, baik pihak Big Hit Entertainment, desainer kaus kontroversial, stylist hingga Jimin sendiri telah angkat bicara juga memberikan klarifikasi.

Belum lama ini penyanyi veteran Kim Jang Hoon pun turut angkat bicara mengenai berbagai kontroversi yang menimpa Bangtan Boys tersebut. Melalui postingan panjang yang ia tuliskan di akun Facebook resminya, Kim Jang Hoon memberikan dukungannya untuk RM cs.

Dalam postingannya tersebut, Kim Jang Hoon meminta publik dan fans untuk melihat berbagai kontroversi yang menyeret nama Bangtan Boys ini sebagai aspek untuk melihat sejarah, akal sehat dan kemanusiaan dengan benar. Bukan hanya sekedar masalah Bangtan Boys atau hubungan Korea dan Jepang.

Kim Jang Hoon menyinggung soal kaus kontroversial yang dikenakan oleh Jimin beberapa tahun yang lalu. Ia pun mengkritik bahwa apa yang dilakukan oleh Jepang pada Bangtan Boys belakangan ini seperti pemberitaan yang jahat di media hingga pembatalan penampilan mereka di televisi sangatlah picik dan memperlihatkan bahwa Jepang tidak introspeksi atas apa yang mereka lakukan pada Korea di masa lalu dan membantah invasi mereka ke Korea.

Kim Jang Hoon menambahkan, "Dan kurasa sikap Jepang sangat tidak hormat pada banyak negara-negara Asia yang telah menderita di bawah kolonial Jepang."

Sesudahnya, Kim Jang Hoon pun menuliskan berbagai macam tindakan buruk Jepang di masa perang. "Jepang adalah pelaku dan Asia adalah korbannya. Namun, kenapa realitanya sekarang Jepang, sang pelaku, berpura-pura menjadi korban," tambah Kim Jang Hoon. "Bagaimana mungkin Jepang, sang pelaku, bersikap seperti itu pada seorang pemuda (Jimin) yang hanya ingin merayakan kemerdekaan negaranya?"

"Aku ingin berbicara tentang Jimin BTS terkait dengan akal sehat dan kemanusiaan," lanjut Kim Jang Hoon. "Kaus yang dipakai Jimin juga menampilkan gambar awan saat pengeboman. Aku paham jika Jepang sangat memperhatikan gambar ini."

Kim Jang Hoon melanjutkan, "Apakah kalian pikir Jimin sengaja mengenakan kaus itu untuk mengolok Jepang? Jika seseorang punya akal sehat, maka tidak mungkin dia akan berpikir berpikir demikian."

"Aku yakin bahkan warga Korea, yang sangat menderita di bawah pemerintahan kolonial Jepang, dan diriku sendiri, yang terus mengangkat masalah Dokdo dan perbudakan ke publik, juga sangat terluka dengan fakta banyaknya warga Jepang yang meninggal dunia dalam serangan nuklir tersebut," tulis Kim Jang Hoon. "Kurasa tiap manusia pasti sangat sedih terkait kejadian itu. Nyawa tetaplah berharga dalam situasi apa pun. Itulah logikanya."

Kim Jang Hoon kembali mengkritik, mengatakan bahwa Jepang menyalahkan serta membuat kontroversi yang hanya terpusat pada kaus tersebut. Padahal, secara akal sehat jelas sekali Jimin tidak memiliki maksud untuk mengolok Jepang dengan mengenakan kaus tersebut.

"Sebelum Jepang mengkritik kaus Jimin, Jepang harus meminta maaf pada banyak korban perang yang terlibat di masa lalu," ujar Kim Jang Hoon. "Namun, sikap Jepang di masa lalu tidak memperlihatkan perilaku introspeksi diri dan permintaan maaf atas apa yang mereka perbuat di masa lalu."

Sesudahnya, Kim Jang Hoon juga membahas tentang sikap Perdana Menteri Jepang yang dinilai tidak mencerminkan sikap penyesalan terhadap kejadian di masa perang dulu. Kim Jang Hoon juga mengungkapkan sikap Jerman pasca perang yang ia harap bisa ditiru oleh Jepang sehingga bisa tercipta kedamaian di Asia.

Kim Jang Hoon menyatakan meski ia dikenal sebagai seorang penyanyi anti-Jepang di negara tersebut, tapi ia tidak membenci Jepang ataupun warganya. Ia berharap Jepang bisa meminta maaf dengan tulus sehingga persahabatan antara Korea dan Jepang serta negara-negara lainnya di Asia bisa tercipta.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel