Bahas Kebohongan Ratna Sarumpaet dari Sisi Psikologis, Deddy Corbuzier: Jualan Iba

Foto: Bahas Kebohongan Ratna Sarumpaet dari Sisi Psikologis, Deddy Corbuzier: Jualan Iba Instagram



Deddy Corbuzier menduga bahwa kebohongan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet berkaitan dengan 'jualan iba'.

Kanal247.com - Kebohongan Ratna Sarumpaet menggemparkan masyarakat di Tanah Air. Seperti diketahui, aktivis tersebut sebelumnya mengakui bahwa dirinya mengalami penganiayaan hingga babak belur. Namun belakangan justru terungkap fakta lain, bengkak dan lebam di wajahnya adalah efek dari prosedur operasi plastik yang dijalaninya.

Kasus hoax tersebut rupanya juga menjadi perhatian Deddy Corbuzier. Dalam video yang diunggahnya di channel YouTube miliknya, presenter sekaligus mentalist tersebut berusaha untuk menganalisis dari kacamata psikologi. Menurutnya ada kemungkinan bahwa Ratna melakukannya untuk "menjual iba".

"Gue nggak lihat sisi politiknya, gue nggak akan lihat sisi apapun, dibisikin setan dan sebagainya. Saya akan melihat dari sisi psikologi, alasan kenapa Ratna Sarumpaet berbohong," ujar Deddy. "Alasan psikologinya adalah mereka menjual iba. Karena di Indonesia, orang Indonesia, itu masih sangat dapat ketika iba itu dijual."

Deddy menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan menjual iba ini. "Pertama adalah waktu. Waktu yang tidak bisa diduga orang melakukan hal tersebut. Orang yang lewat akan merasa iba karena menganggap korannya nggak laku. Jadi orang tersebut mendapat pembelaan karena jualnya malam-malam. Ada lho, karena gue lihat orang jualan malam-malam, gue beli karena kasihan, dia bilang korannya belum habis," kata Deddy.

Faktor kedua adalah usia, dimana orang yang tua atau anak-anak kecil lebih memiliki keuntungan. "Contoh, ketika orangnya kurus, anak-anak, tua. Kalau anda ngelihat ada orang jualan dan orangnya tua, biasanya anda akan lebih mau membeli sesuatu. Kalau orang tua minta tolong, anda akan lebih menolong orang tua dibandingin anak muda. Jadi mereka menggunakan umur untuk menjual iba. Dan orang-orang Indonesia kena terhadap hal seperti itu," imbuhnya.

Aspek ketiga adalah fisik yang lemah. "Seperti digebuki, ya kan? Atau luka atau cacat. Makanya banyak orang minta-minta itu pura-pura cacat akhirnya. Atau digebukin seperti Young Lex atau Ratna Sarumpaet kemarin," jelas Deddy.

Sedangkan yang terakhir adalah persoalan gender. "Yang terakhir adalah gender. Gender ini sangat penting. Coba kita lihat, kalau ada wanita di jalan, dimaki-maki sama pria dan dipukulin, dan ada videonya, maka saya yakin orang-orang disana akan langsung lari ke kejadian tersebut dan membela wanita tersebut memisahkan cowoknya atau bahkan mukulin cowonya yang lagi mukulin atau nampar ceweknya," cerita Deddy.

Meski begitu, Deddy menuturkan bahwa kebohongan ini juga memiliki konsekuensi tersendiri. Apalagi jika sampai terbongkar seperti yang terjadi pada Ratna Sarumpaet. "Kamu berakhir! Antara kamu pura-pura gila sekarang, atau ditangkap polisi karena melakukan pembohongan publik," tegasnya.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel