Penyelam di Selandia Baru Temukan Cumi-Cumi Raksasa dengan Ukuran Menakjubkan
Science Alert Departemen Konservasi Selandia baru kemudian mengidentifikasinya sebagai cumi-cumi raksasa (Architeuthis sp.).
Kanal247.com - Seekor cumi-cumi raksasa ditemukan di pantai selatan Wellington, Selandia Baru. Hewan menakjubkan tersebut ditemukan oleh tiga bersaudara, Daniel, Jack dan Matthew Aplin yang sedang mengemudi di sepanjang pantai tersebut. Mereka mengaku ingin menyelam di pagi hari.
Kegiatan mereka terhenti saat melihat sesuatu yang menarik perhatian. Ketiga saudara tersebut langsung menghentikan mobil dan mendekati hewan tersebut. Mereka cukup terkejut dengan penemuannya.
"Saudaraku berteriak sambil menunjuk ke arah pantai, 'Ada apa itu di sana?'. Kami lalu berhenti untuk memeriksa dan berkata, 'Itu adalah cumi-cumi raksasa'," terang Daniel Alpin pada sebuah media lokal. Selain itu mereka mengaku sering melihat hiu di daerah itu, namun tak pernah sekali pun ada cumi-cumi raksasa.
"Kami sering datang ke sini untuk menyelam dan kadang suka bertemu hiu, tapi kami belum pernah melihat cumi-cumi sebesar itu," lanjut Daniel. "Kelihatannya tidak apa-apa, hanya ada goresan kecil di kepalanya. Goresannya seukuran korek, jadi kami tidak tahu apa penyebab kematiannya.
Departemen Konservasi Selandia baru kemudian mengidentifikasinya sebagai cumi-cumi raksasa (Architeuthis sp.). Panjang cumi-cumi raksasa tersebut adalah 4,2 meter. Umumnya, rata-rata cumi-cumi raksasa dapat tumbuh hingga 9 meter. Berat kepala, tubuh, lengan dan tentakelnya bisa mencapai 455 kg.
Hingga saat ini belum diketahui mengapa cumi-cumi tersebut dapat terdampar. Penyebabnya masih diselidiki oleh pihak Institut Penelitian Air dan Atmosfer Nasional.
Penemuan seperti ini sering terjadi di berbagai belahan dunia. Cumi-cumi raksasa sendiri biasanya menjadi makanan bagi paus sehingga pada usia remaja kebanyakan menjadi mangsa hewan tersebut. Cumi raksasa biasanya memangsa ikan laut dan spesies cumi lainnya.
Mereka akan menangkap mangsanya dengan menggunakan dua tentakel, mencengkram dengan cincin penghisap bergerigi. Lalu mereka mendorongnya ke paruh yang kuat dan merobek sebelum menelannya.
