Resmi Ditetapkan, Warna Ini Jadi yang Tertua di Dunia dengan Umur 1 Miliar Tahun

Foto: Resmi Ditetapkan, Warna Ini Jadi yang Tertua di Dunia dengan Umur 1 Miliar Tahun



Bukan hitam atau putih, warna tertua di dunia berhasil ditemukan dari sebuah fosil tua yang ditemukan di bebatuan.

Kanal247.com - Warna terdiri dari banyak jenis. Pada warna-warna dasar saja dibagi atas tiga jenis, yakni warna primer, sekunder, dan juga tersier. Sementara itu, warna primer sendri terdiri atas warna mereha, biru, dan juga kuning. Sudah terbayang kan berapa jenis warna bisa kita dapatkan dari semua percampuran tersebut?

Lalu, pernahkan terpikirkan olehmu dari banyak jenis warna tersebut, warna apa yang menjadi warna pertama yang ditemukan? Ternyata, ada lho warna yang telah resmi ditetapkan sebagai warna tertua di dunia. Wah, warna apa itu?

Para peneliti telah berhasil menemukan sebuah warna yang diyakini sebagai warna organik tertua yang ada di dunia. Warna tersebut adalah warna merah muda cerah yang diyakini sudah bertahan di bebatuan yang berusia 1,1 miliar tahun.

Pigmen organik tersebut bersala dari deposit serpihan minyak yang dibor oleh sebuah perusahaan eksplorasi energi di Afrika Barat sekita 10 tahun yang lali/ Para peneliti kemudian menghancurkan batuan tersebut untuk menengekstrak molekul organik kuno yang terperangkap di dalamnya.

Peneliti dari Australian National University kemudian menyadari bahwa ada sesuatu spesial setelah ia mencampurkan bubuk material dari bebatuan tersebut dengan pelarut organik. Mulanya ia mengharapkan akan muncul warna hitam dari campuran tersebut. Akan tetapi, secara mengejutkan, larutan tersebut justru berubah warna menjadi merah muda cerah.

"Aku ingat saat aku mendengar jeritan dari laboratorium," ungkap Jochen Brocks, seorang penulis senior dilansir Smithsonianmag pada Kamis (12/7). "Nur Guenli (peneliti di Australian National University) berlari ke kantorku dan berkata, 'Lihat ini!' dan dia memiliki benda berwarna merah muda cerah ini. Ternyata itu adalah pigmen nyata dari 1,1 miliar tahun yang lalu.".

Pigmen tersebut dilaporkan berasal dari klorofil Cyanobacteria yang telah membantu. Ketika dilarutkan, molekul-molekul tersebut tampak berwarna merah muda ketika ditempatkan di bawah sinar matahari. Akan tetapi, dalam bentuk terkonsentrasu, mereka akan tampak berwarna merah dan ungu.

Menurut keterangan peneliti, pigmen baru yang ditemukan ini berusia 600 juta tahun lebih tua dari pigmen yang sudah ditemukan sebelumnya. "Bayangkan Anda bisa menemukan fosil dinosaurus yang masih memiliki warna asli, hijau atau biru, itulah jenis penemuan yang kami buat," ujar salah satu peneliti.

Penemuan ini sekaligus menjadi jawaban dari misteri besar mengenai evolusi yang terjadi di bumi. Meski berusia 4,6 miliar tahun, ledakan kehidupan kompleks di Bumi tidak terjadi hingga sekitar 650 juta tahun yang lalu. Peneliti mengatakan bahwa konsentrasi oksigen di bumi sebagian besar diciptakan oleh Cyanobacteria, tapi semua itu tidak cukup untuk mendukung kehidupan. Itulah alasan mengapa kehidupan makhluk dengan satu sel berlangsung pada waktu yang cukup lama di bumi.

Mengejutkannya, penelitian lain mengatakan bahwa ada cukup oksigen sekitar 1 miliar tahun sebelum kehidupan kompleks muncul. Jika hal itu terjadi, maka yang lain hanyalah sebagai faktor pembatas. Jochen Brocks percaya bahwa lautan yang didominasi oleh Cyanobacteria mungkin menjadi alasan dari semua ini. Sampel dari Sahara mungkin menjadi bukti bahwa Cyanobacteria adalah bentuk kehidupan dominan di Bumi lebih dari satu miliar tahun yang lalu dan menyebabkan hambatan evolusi.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel