Peneliti Temukan Bau Uranus Seperti Telur Busuk

Foto:  Peneliti Temukan Bau Uranus Seperti Telur Busuk Playbuzz



Bagaimana hasil penelitian para ilmuwan soal planet Uranus? Apa yang membuat planet ini menjadi bau busuk? Temukan jawabannya di sini...

Kanal247.com - Penelitian seputar tata surya selalu menarik. Seperti belum lama ini, sebuah penelitian ilmiah menemukan hal terbaru dari Planet Uranus. Siapa sangka, atmosfer planet Uranus ternyata berbau seperti telur busuk.

Sepuluh tahun mengamati komposisi awan di sekitar Uranus, akhirnya astronom menemukan jawabannya. Komposisi awan planet itu adalah senyawa hidrogen sulfida. Gas yang tidak berwarna, beracun inilah yang memiliki bau seperti telur busuk.

Astronom mengalami kesulitan dalam pengamatan karena jarak planet yang jauh dan begitu kecil dari teleskop. Alasan lainnya adalah karena senyawa sejenis hidrogen sulfida sulit diidentifikasi.

Namun tim peneliti tidak menyerah begitu saja. Mereka menggunakan teleskop Gemini North untk mengintip Uranus.

Temuan yang dimuat di jurnal Nature Astronomy itu merupakan hasil penelitian kolaborasi antara ilmuwan dari California Institute of Technology, University of Leicester, dan University of Oxford. Dipimpin oleh Patrick Irwin, tim peneliti juga menggunakan 8-metre telescope's Near-Infrared Integral Field Spectrometer (NIFS). Teleskop ini digunakan untuk analisis spektroskopi paling terperinci dari awan.

Mereka mengambil sampel lapisan awan yang terlihat akibat pantulan sinar matahari. Hasilnya, peneliti menemukan adanya hidrogen sulfida meskipun masih sama-samar.

"Sementara garis-garis yang kami coba deteksi hampir tidak ada di sana, kami bisa mendeteksi mereka dengan jelas berkat kepekaan NIFS pada Gemini, dikombinasikan dengan kondisi cuaca di Mauna Kea, Hawaii (tempat teleskop berada)," ujar Irwin dikutip dari Science Alert, Senin (23/4). "Meskipun kami tahu garis-garis ini akan berada di tepi deteksi, saya memutuskan untuk mencari tahu mereka dalam data Gemini yang kami dapatkan."

UranusvsBumi

Extremetech

"Di sini kami menyajikan bukti deteksi yang jelas dari gas H2S di atas dek awan ini di wilayah panjang gelombang 1,57 sampai 1,59 µm dengan fraksi mol 0,4-0,8 ppm di bagian atas awan," tulis para peneliti dalam laporannya. "Deteksi gas H2S pada tingkat tekanan ini menambah bukti bahwa konstituen utama dari 1,2 sampai 3 bar awan kemungkinan adalah es H2S."

Hal ini yang membedakan Uranus dengan planet lainnya dalam tata surya seperti Jupiter dan Saturnus. Kedua planet itu disebut terakhir memiliki banyak amonia di atmosfer mereka.

Penemuan itu juga bisa digunakan untuk planet Neptunus. Secara komposisi Neptunus mirip dengan Uranus.

Meskipun demikian, hasil pengamatan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana tata surya terbentuk. "Selama pembentukan tata surya kita, keseimbangan antara nitrogen dan sulfur ditentukan oleh suhu dan lokasi pembentukan planet," jelas ilmuwan planet Leigh Fletcher dari Universitas Leicester. Penjelasan tersebut juga berpengaruh pada pembentukan gas raksasa Saturnus dan Jupiter yang terbentuk terpisah dari planet es Uranus dan Neptunus.

Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih detail dan terperinci diperlukan pemeriksaan antariksa yang dikirim ke Uranus. Pihak NASA telah melakukan penelitian untuk menyelidiki semacam itu, meskipun peluncuran akan dilakukan beberapa tahun kemudian jika misi disetujui.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel