Ungkap Merasa Terhormat Bisa Jabat Tangan dengan Kim Jong Un, Yeri Red Velvet Tuai Kritikan

Foto: Ungkap Merasa Terhormat Bisa Jabat Tangan dengan Kim Jong Un, Yeri Red Velvet Tuai Kritikan



Meski banyak mengkritik, tapi tak sedikit yang membela Yeri.

Kanal247.com - Seperti yang diketahui, belum lama ini sederet musisi kebanggaan Korea Selatan diundang untuk tampil dalam rangkaian konser yang digelar di Pyongyang, Korea Utara. Sederet musisi yang beruntung bisa tampil di acara yang bersejarah tersebut adalah Seohyun Girls' Generation, Cho Yong Pil, Lee Sun Hee, Jung In, ALi, Baek Ji Young, Choi Jin Hee, dan Red Velvet.

Minggu, 1 April 2018, para musisi K-Pop yang tampil di konser Pyongyang mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan pemimpin Korea Utara, yakni Kim Jong-un. Mulanya, Kim Jong-un dikabarkan baru akan hadir pada konser yang digelar Selasa, 3 April 2018 saat para musisi dari kedua negara berkolaborasi di atas panggung. Akan tetapi, Kim Jong-un mengatur ulang jadwalnya agar bisa menyaksikan penampilan para musisi K-Pop dan menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang hadir menonton pertunjukan para musisi asal Korea Selatan.

Setelahnya, para musisi Korea Selatan pun bertemu dengan Kim Jong-un, bahkan juga berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara tersebut. Sebagai satu-satunya grup K-Pop yang tampil dalam konser yang bersejarah tersebut, Red Velvet juga mendapatkan kesempatan yang cukup langka itu.

Selanjutnya, para member Red Velvet melakukan wawancara dengan awak media terkait dengan pertemuan mereka dengan Kim Jong-un. Dalam kesempatan itu, komentar Yeri pun sukses menarik perhatian publik.

Yeri Red Velvet Komentar Soal Kesempatan Berjabat Tangan dengan Kim Jong Un

Sumber: Allkpop

"Aku tidak menyangka kalau kami akan berjabat tangan (dengan Kim Jong-un)," terang maknae Red Velvet tersebut. "Aku sungguh merasa terhormat."

Komentar Yeri itu pun menyedot perhatian cukup banyak orang. Pasalnya, komentar Yeri tersebut dinilai seolah memberikan pujian pada pemimpin yang dikenal karena kediktatorannya tersebut.

"Kenapa hal itu disebut sebagai sebuah kehormatan...?" tanya salah seorang netter. "Harusnya dia (Yeri) cukup mengatakan bahwa aku mendapatkan pengalaman yang sangat hebat di Korea Selatan, sangat hebat bisa berada di sana dan semacamnya. Kau mengatakan 'merasa terhormat' hanya ketika kau setuju dengan posisi dan kekuatan orang itu. Bukankah ini artinya dia setuju dengan kediktatoran Korea utara? Fans idol tidak terlalu memahami politik jadi mereka membelanya, tapi ini salah," komentar netter yang lain.

Di sisi lain, tak sedikit yang memberi pembelaan untuk Yeri. Mereka menilai para netizen terlalu bereaksi berlebihan dan tak ada yang salah dengan komentar Yeri.

"Benar-benar deh, orang-orang bereaksi terlalu berlebihan," ujar salah seorang netter. "Aku tidak melihat ada yang salah dengan komentar Yeri," komentar netter lain. "Lalu harusnya Yeri bilang apa? 'Rasanya sungguh menyebalkan' seperti itu?" tanya yang lainnya.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel