Menang 'Music Bank', Wajah Member Momoland Malah Muram Karena Tuduhan Sajaegi

Foto: Menang 'Music Bank', Wajah Member Momoland Malah Muram Karena Tuduhan Sajaegi



Sebagian netter pun ikut bersimpati dengan kondisi psikis para member Momoland fi tengah kontroversi tuduhan manipulasi chart.

Kanal247.com - Momoland berhasil mendapatkan juara pertama dalam chart program musik KBS "Music Bank" pada minggu ini. Bukannya senang, para member malah terlihat sedih dengan kemenangan tersebut. Ada apa gerangan?

Wajar jika raut wajah para member Momoland sedih ketika seharusnya mereka menang sebagai juara "Music Bank", karena saat ini nama Momoland banyak disorot karena kontroversi tuduhan Sajaegi atau penipuan chart musik. Tuduhan itu muncul setelah mini album "Great!" Momoland laris manis di pasaran, tapi data distribusi mini album tidak valid.

Di tayangan "Music Bank" tanggal 23 Februari lalu, Momoland dan iKON dinominasikan menjadi pemenang utama. Dan pada akhirnya girl grup dengan hits "BBoom BBoom" ini-lah yang menjadi pemenangnya. Namun, saat diumumkan para member malah merasa sedih. Banyak netter yang menyatakan simpati kepada mereka karena kontroversi itu bukanlah salah mereka.

Di sisi lain, beberapa orang menggambarkan kemarahan tentang bagaimana iKON tidak bisa mendapatkan piala yang layak mereka dapatkan karena "curang". Sementara itu, Hanteo Chart mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan permintaan penyelidikan ke Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata pada tanggal 26 Februari untuk menyelesaikan tuduhan yang terus berlanjut.

Sementara itu, setelah agensi Duble Kick Company, kini giliran Mihwadang Record yang mencoba memberikan pembelaan terhadap tuduhan sajaegi itu. "Kami tidak memalsukan dokumen. Jumlah (uang) tersebut memang dikirimkan pada kami. Kode SWIFT memang telah diubah pada bulan Januari 2018. Harusnya kami memeriksa perubahan tersebut, tapi kami tetap menggunakan form yang biasa kami gunakan, hanya kami ubah nama dan isinya saja," jelas perwakilan Mihwadang Record. "Itu memang salah kami tidak menyadari perubahan pada kode SWIFT tapi uang tersebut tetap masuk pada kami."

Meski demikian, netter tidak serta merta percaya kepada penjelasan Mihwadang tersebut. Pasalnya, dari awal kode tersebut sudah salah. Kode yang tertera pada invoice tersebut adalah "NHBNKRSE", sementara kode yang benar yang digunakan oleh Hana Bank adalah "HNBNKRSE". Kode tersebut kemudian memang mengalami perubahan menjadi KOEXKRSE, tapi perubahan tersebut dilakukan pada bulan Desember 2017 bukan Januari 2018 seperti pernyataan Mihwadang Record. Netter pun kembali nyinyir dengan penjelasan yang diberikan.


Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel