Dicibir Soal Bikin Film Berbahasa Jawa, Bayu Skak Ngaku Prihatin Moral Anak Zaman Sekarang
Jengah dikritik, Bayu Skak merili video yang bicara tentang 'Wong Jowo' di channel YouTube-nya.
Kanal247.com - Nama Bayu Skak tentunya sudah dikenal di kalangan publik sebagai seorang YouTuber. Ia juga beberapa kali muncul di layar kaca maupun layar lebar karena pernah terlibat dalam film garapan Raditya Dika, "Hangout".
Melebarkan sayapnya di industri perfilman, belakangan Bayu Skak disibukkan dengan promosi film "Yowis Ben". Film ini 90 persen menggunakan bahasa Jawa dan rencananya akan mulai tayang 22 Februari 2018.
Sayangnya perjalanan Bayu jelang peluncuran filmnya tak selalu mulus. Banyak kritik yang diarahkan padanya, terutama karena masalah bahasa. Tak heran ia jengah dengan berbagai cibiran yang banyak ditemukan di kolom komentar akun Instagram pribadinya.
"Aku nggawe video berjudul AKU WONG JOWO iki tujuane ngewenehi ngerti. Nek kene iki sebagai Wong Jowo gak iso terus-terusan diremehno. Semisal awakmu kondo utowo komentar nek aku iki Goblok isih ra opo (Aku membuat video berjudul AKU WONG JOWO ini tujuannya memberi tahu. Kalau kita sebagai Wong Jowo tidak bisa terus-terusan diremehkan. Misalnya kamu mengatakan atau komentar aku Goblok masih tidak apa-apa)," tulis Bayu di Instagram sebelumnya.
"Nanging nek awakmu ngomong Jowo Goblok iki aku ra terimo! Soale nek ngomong Jowo berati keseluruhan Wong Jowo. Opo ngene iki Generasi saiki sing isone ngolok-olok golongan liyo? aku terus terang prihatin. Aku iki makaryo nganggo boso Jowo ning Channel YouTube dan saiki aku nggawe Film Boso Jowo sing bakal tayang seluruh Indonesia iki tujuanku opo sih? ben awakdewe iki gak lali budoyone kene (Tapi kalau kaluan bilang Jowo Goblok, aku tidak terima! Soalnya kalau bilang Jawa, berarti keseluruhan Wong Jowo. Apa seperti ini generasi zaman sekarang yang bisanya mengolok-olok golongan lain? aku terus terang prihatin. Aku ini berkarya menggunakan bahasa Jawa di Channel YouTube dan sekarang aku membuat film Boso Jowo yang akan tayang di seluruh Indonesia tujuanku apa sih? biar kita ini tidak melupakan budaya kita)" lanjutnya.
Bayu tak mau tinggal diam. Baru-baru ini ia merilis video di channel YouTube-nya untuk memberikan penjelasan soal penggunaan bahasa Jawa di filmnya, sembari mengkritisi sikap remaja zaman sekarang yang seolah tak mengapresiasi karyanya.
Mengawali videonya, ia mengaku bahwa berbagai kalimat pedas yang dialamatkan padanya. "Sebelum aku mulai membahas tentang orang Jawa, aku mau cerita kalau aku itu prihatin. Prihatin bukan karena aku sakit, bukannya aku kena musibah. Enggak. Tapi aku prihatin dengan moral anak zaman sekarang," demikian tuturnya (selengkapnya pada video berikut).
Begitu panjang penjelasan Bayu terkait hal ini karena menurutnya tidak ada batasan dalam berkarya, mau itu menggunakan bahasa Nasional atau bahasa Daerah. Siapapun juga bisa melakukannya jika ada kemauan.
Lagipula jika film "Yowis Ben" menuai kontroversi karena menggunakan bahasa Jawa, tim produksi sendiri telah menyiapkan teks bahasa Indonesia (subtitle) untuk memudahkan penonton. Hmm, bagaimana menurut kalian?