Disambut Antusias, Film 'Suatu Hari Nanti' Masuk Kompetisi JAFF -NETPAC 2017
Belum tayang, tiket 'Suatu Hari Nanti' telah ludes terjual untuk tanggal 3 hingga 6 Desember mendatang.
Kanal247.com - Kabar baik kembali datang menyapa industri film Indonesia. Film "Suatu Hari Nanti" masuk dalam kompetisi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF-NETPAC) 2017.
Film ini lolos kompetisi untuk kategori i Indonesian Screen Award. Di sana, film arahan Salman Aristo ini akan bersaing dengan delapan nominasi film terbaik tanah air lainnya. Dienan Silmy, selaku produser mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan ini.
"Saya senang film Satu Hari Nanti bisa diapresiasi di JAFF-NETPAC 2017 ini. Dan juga juri nya itu orang senior film di Asia dan internasional, sehingga film–film yang dihadirkan di sana kualitasnya tidak diragukan. Semoga diterima dan disuka oleh masyarakat film di sana,” ujar Dienan, dikutip dari Bintang.
Lebih membanggakan lagi, film yang mengambil lokasi syuting di Swiss ini akan mengikuti kompetisi di berbagai gelaran festival film internasional lainnya.
"JAFF adalah salah satu festival film yang kita ikuti. Di tahun depan akan ada beberapa festival film internasional yang kami akan ikut sertakan,” jelasnya.
Film yang juga bekerja sama dengan pemerintah Swiss ini menggandeng nama-nama besar sebagai pemeran utama. Sebut saja Deva Mahenra, Adinia Wirasti, Ringgo Agus Rahman dan Ayushita.
Film ini bercerita mengenai pilihan dan kegelisahan anak muda dalam membangun sebuah komitmen baik dalam hidup ataupun cinta di Swiss. Lika-liku pertemanan dan kisah cinta yang saling silang pun menjadi sebuah alur yang harus mereka lewati dalam mencari jati diri di negeri orang.
Sejak diumunkan akan diputar dalam JAFF-NETPAC, tiket "Suatu Hari Nanti" telah ludes terjual untuk pemutaran tanggal 3 Desember kemarin. Kini, film drama romantis itu hanya menyisakan sedikit kursi bagi mereka yang ingin menonton untuk hari Rabu, 6 Desember.
JAFF-NETPAC (Network For The Promotion Of Asian Cinema ) sendiri merupakan satu-satunya festival di Indonesia yang berfokus pada perkembangan sinema Indonesia dan Asia. Kali ini, JAFF-NETPAC membawa tema fluidity yang mendefinisikan kondisi sinema di Asia yang senantiasa berubah namun tetap mempertahankan karakter utama.
