Garap 'Susah Sinyal', Ernest Prakasa Gandeng Pengacara dan Psikolog

Foto: Garap 'Susah Sinyal', Ernest Prakasa Gandeng Pengacara dan Psikolog



Pendampingan yang dilakukan psikolog dan pengacara ini demi detail yang rapi dan mengesankan penonton.

Kanal247.com - Ernest Prakasa tak mau main-main dalam menggarap film ketiganya yang berjudul "Susah Sinyal". Bukan hanya menggandeng artis sekelas Adinia Wirasti, komika jebolah "Stand Up Comedy Indonesia 2011" itu juga meminta pendampingan dari psikolog dan pengacara langsung.

Bapak dua anak itu melakukan hal ini agar alur filmnya dapat terlihat nyata dengan kehidupan sehari-hari. Semuanya ia siapkan dengan seksama agar "Susah Sinyal" tak kalah dari film-filmnya sebelum ini.

"Saya didampingi psikolog keluarga sebagai konsultan naskah yakni Roslina Verauli. Saya juga didampingi konsultan hukum untuk me-review adegan-adegan di pengadilan," kata suami Meira Anastasia itu. "Mengingat film ini mengisahkan orang tua tunggal, berprofesi sebagai pengacara, dan punya anak perempuan yang beranjak remaja. Saya perlu mendapat gambaran kondisi psikologis remaja zaman sekarang. Pun adegan di pengadilan harus masuk akal."

"Susah Sinyal" sendiri diketahui memiliki alur cerita yang sangat berbeda dibanding film "Cek Toko Sebelah", film Ernest sebelumnya. Hal ini sengaja dilakukan lantaran pria berusia 35 tahun itu tak ingin penonton membandingkan karya-karyanya. Terlebih biasanya para penikmat bioskop akan langsung berpatokan pada segi kualitas dan juga jumlah penonton.

"Ini saat yang tepat untuk mencoba tema baru. Mencoba hal-hal baru itu bukan hal yang baru buat saya. Terbukti setelah menjadi komika, saya menulis buku, menulis skenario, kemudian menjadi sutradara sekalian main film. Kalau sudah merasa nyaman, biasanya kreativitas seseorang akan mandek. Saya tidak mau itu terjadi," pungkas Ernest Prakasa dilansir dari Tabloid Bintang.

Di sisi lain, "Susah Sinyal" akan tayang pada 21 Desember nanti bersamaan dengan film "Ayat Ayat Cinta 2". Mengetahui ini, Ernest mengaku tak khawatir. Ia beranggapan bahwa kedua film itu memiliki genre dan penonton yang berbeda.

"Lebih meramaikan, jadi kami enggak merasa tarik-tarikan penonton. Kompetisi ada tapi itu yang membuat industri menjadi lebih sehat aja sih," kata Ernest dikutip dari Kompas. "Aku takut kalau sama-sama film komedi gitu. Kayak misalnya tahun lalu, Hangout ketemu Cek Toko Sebelah."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel