4 Mitos Seputar Seks yang Tak Perlu Lagi Kamu Percayai

28 Sep 2017 12:50 Penulis : Ayu Kartika Sandy

Saatnya menghapus kepalsuan informasi tentang seks ini dari otakmu, dan ketahui realitanya.

Kanal247.com - Seks menjadi persoalan yang selalu menarik untuk dibahas. Semua orang butuh informasi seputar seks, sebab hal itu merupakan salah satu hal yang tak terpisahkan dari manusia. Mungkin selama ini kamu kerap mendengar istilah-istilah atau pemahaman tentang seks. Namun apakah kamu sudah yakin bahwa itu sudah memang benar adanya? Mengutip dari laman Men'sHealth, berikut mitos seputar seks, dan penjelasan mengenai realitanya. Kamu juga bisa belajar dari ulasan ini.

1. Mitos Pertama, Seks Lebih Baik Saat Kamu Masih Muda

Tentu, melakukan hubungan seks ketika kamu masih muda akan lebih cepat dan atletis. Namun, kebanyakan orang cukup umur atau berusia matang yang aktif secara seksual, melaporkan bahwa mereka memiliki hubungan seks paling memuaskan dan emosional. Seorang konsultan pendidikan seksualitas, Melanie Davis, Ph.D, CSE., mengungkap bahwa orang-orang di usia matang merasakan seks dengan orgasme lebih lama, lebih fokus pada sensualitas, kreativitas, dan hubungan emosional.

2. Mitos Kedua, Kondom Mengurangi Kenikmatan Hubungan Seks

Kondom yang benar bisa meningkatkan seks bagi pasangan. Sebuah survei oleh luckybloke.com menemukan, bahwa 68 persen pria memilih ukuran yang salah atau bentuk kondom yang salah. Ketika mereka mencicipi berbagai kondom dan menemukan kecocokan yang ideal, kesenangan mereka melejit.

3. Mitos Ketiga, Cukup Vaginal Intercourse untuk Membuat Wanita Orgasme

Sekitar 75 persen wanita tidak orgasme melalui hubungan seksual pervaginaan saja, mereka membutuhkan stimulasi klitoris secara langsung. Jika pasangan ingin klimaks secara simultan saat bersenggama, taruhan terbaik adalah salah satunya menggunakan jemari untuk memberi kegembiraan pada klitoris.

4. Mitos Keempat, Wanita Kurang Tertarik Pada Seks Daripada Pria

Hal tersebut tidak benar adanya. Wanita hanya bisa menjadi tidak tertarik dengan seks sebagai akibat dari pelecehan masa kecil, masalah hubungan yang tidak tertangani, atau tuntutan anak-anak dan pekerjaan. Tapi wanita yang puas secara seksual adalah wanita yang bahagia dan penuh kasih sayang.