Buka-Bukaan Ketua Saracen, Akui Pendukung Prabowo Hingga Tarif Mahal Ujaran Kebencian

Foto: Buka-Bukaan Ketua Saracen, Akui Pendukung Prabowo Hingga Tarif Mahal Ujaran Kebencian



Ketua Saracen Jasriadi mengatakan jika pernah membajak akun yang menghina Islam dan Prabowo Subianto secara berlebihan pada saat Pilpres 2014.

Kanal247.com - Ujaran kebencian terutama yang berbau SARA masih menjadi isu yang selalu mengundang kontroversi di Indonesia. Pasalnya hal tersebut kerap kali menciptakan polemik hingga memicu perpecahan di kalangan rakyat.

Baru-baru ini masyarakat digegerkan oleh terungkapnya sindikat ujaran kebencian Saracen. Diketahui jika kelompok yang terdiri dari beberapa orang ini sengaja menyebarkan konten negatif dan SARA sesuai dengan pesanan dan dibayar mahal.

Tidak tanggung-tanggung, jasa untuk menyebarkan ujaran kebencian kabarnya dibanderol hingga belasan juta rupiah. Meski begitu hal tersebut justru dibantah oleh Ketua Saracen Jasriadi. Ia menolak tuduhan memasang tarif meski membenarkan adanya anggaran di dalam proposal.

"Saya tidak menawarkan, orang minta buatkan anggarannya berapa sih yang seperti itu," ujar Jasriadi dilansir dari Liputan 6. "Saya tidak pernah menerima atau pesanan dari orang yang seperti itu, misalnya ini Pilkada, oh dibayar sekian, saya tidak pernah menerima seperti itu."

Dari pengakuannya, pria 33 tahun asal Pekanbaru, Riau ini juga membantah menerima banyak pesanan. Ia hanya mengungkap saat Pilkada Pekanbaru saja. Meski ia begitu, ia enggan menjelaskannya lebih detil mengenai pesanan tersebut.

"Yang dulu waktu minta anggaran itu di Pekanbaru, tidak ada sangkut pautnya dengan di Jakarta. Karena waktu itu ada pemilihan wali kota kalau enggak salah. Hanya sebatas itu, selebihnya enggak ada," terang Jasriadi. "Nah, kebetulan momennya waktu pas penangkapan saya, dokumen-dokumen berkas saya ada di situ. Jadi itulah akhirnya dibuka juga di sini, sampai ijazah saya itu diapakan itu."

Sementara itu, dalam keterangannya diketahui jika Jasriadi sendiri dulunya merupakan pendukung Prabowo. Ia mengaku pernah membajak akun Facebook yang menurutnya menghina Prabowo secara berlebihan saat Pilpres 2014.

"Dulu saat pilpres 2014 banyak akun Facebook yang menghina Islam dan Pak Prabowo. Kami simpatisan Pak Prabowo. Saya membajak akun yang sudah kelewatan menyerang Islam dan Pak Prabowo. Kan banyak grup diskusi seperti itu, nanti saya akan alih. Lalu saya ganti namanya menjadi Allah Maha Besar atau Saracen. Akun-akun pribadi yang menyerang juga saya ambil. Banyak juga akun dari Thailand karena sering menyebar video porno," jelasnya.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel