Rakyat Masih Marah, Presiden Jokowi Minta Insiden Bendera Terbalik Tak Diperpanjang

Foto: Rakyat Masih Marah, Presiden Jokowi Minta Insiden Bendera Terbalik Tak Diperpanjang



Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memperpanjang insiden bendera terbalik lantaran Malaysia telah meminta maaf dan menarik buku panduan tersebut.

Kanal247.com - Insiden bendera terbalik hingga kini masih ramai diperbincangkan oleh masyarakat di Indonesia. Seperti diketahui pihak Malaysia baru-baru ini melakukan kesalahan pada gambar Bendera Republik Indonesia dengan meletakkan warna merah di atas dalam buku panduan SEA Games 2017.

Kesalahan tersebut tak pelak menuai kemarahan dan kecaman dari sejumlah kalangan dan masyarakat di Indonesia. Meski begitu pihak Malaysia sebelumnya juga telah mengakui kelalaian mereka dan meminta maaf.

Pemerintah Indonesia sendiri mengatakan jika mereka telah memaafkan kejadian itu. Bahkan Presiden Joko Widodo juga meminta agar kejadian itu tidak perlu diperpanjang lagi. "Sudah ada permintaan maaf secara resmi, kemudian buku atau brosur itu ditarik, dan itu yang diminta," ujar Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi mewakili Jokowi.

Johan Budi mengatakan, meski mengaku kecewa pemerintah Indonesia telah menerima permintaan maaf resmi dari Malaysia. Apalagi pemerintah Negeri Jiran juga diketahui langsung menarik buku tersebut untuk diperbaiki.

"Kita semua kecewa, dan Presiden meminta kepada publik, masyarakat, untuk tidak over-reaktif terhadap ini. Yang penting adalah, seperti yang disampaikan Bapak Presiden, pemerintah Malaysia harus menyampaikan permintaan maaf secara resmi," imbuhnya. "Kemarin kita sudah mendengar bersama bahwa pemerintah Malaysia menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia. Mereka menggunakan bahasa 'kesilapan' karena menaruh gambar bendera Merah Putih secara terbalik.

Menurutnya, pemerintah Malaysia telah memenuhi persyaratan agar kasus ini tidak lagi diperpanjang. "Seperti yang disampaikan Menpora Imam Nachrowi, pemerintah Indonesia meminta brosur atau buku panduan itu ditarik dan digantikan dengan cetakan bendera yang benar. Kalau itu sudah dilaksanakan, saya kira tidak perlu dipersoalkan lagi, tidak perlu diperpanjang lagi. Kalau sudah minta maaf secara terbuka, secara resmi, dan menarik buku itu," jelas Johan Budi.

Sementara itu, masyarakat Indonesia hingga kini masih menunjukkan kemarahan dan protesnya atas insiden yang fatal tersebut. Mereka bahkan "membalas" kesalahan itu dengan berbagai cara. Contohnya seperti kecaman dan komentar pedas yang dituangkan dalam tagar #ShameOnYouMalaysia dan juga meme-meme yang menyindir. Tidak hanya itu, baru-baru ini hacker asal Indonesia kabarnya juga meretas situs milik Malaysia.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel