Jokowi Imbau 'Jangan Lagi Ribut', Istana Disebut Terkesan Lindungi Patung Raksasa Tuban

Foto: Jokowi Imbau 'Jangan Lagi Ribut', Istana Disebut Terkesan Lindungi Patung Raksasa Tuban



Ketua MUI Ma'ruf Amin ikut berkomentar terkait patung raksasa di Tuban. Ia mengimbau agar umat tidak melakukan aksi anarkis.

Kanal247.com - Konflik terkait patung raksasa Kwaan Sing Tee Koen yang terletak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur semakin memanas. Sejumlah pihak menganggap jika pembangunan patung tersebut justru menodai nasionalisme dan meminta agar karya tersebut dirobohkan. Sedangkan yang lain justru berharap agar patung tersebut tetap dipelihara lantaran bisa menjadi objek wisata tersendiri untuk kota tersebut.

Perkara tersebut ternyata juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Ia mengimbau agar masyarakat tidak meributkan permasalahan yang bisa mengarah kepada SARA. "Jangan lagi bicara hoax, ribut soal patung. Ribut mengenai SARA, sibuk mengadu domba antar kita sendiri sehingga energi kita akan habis untuk hal hal produktif," ujar Jokowi dalam acara Silatnas ke-II Pendukung Setia Jokowi di Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (11/8).

Jokowi mengatakan jika saat ini perubahan terjadi secara global setiap menit dan detiknya. Oleh karena itu, masyarakat sudah seharusnya menjaga perdamaian demi situasi yang kondusif dan damai. "Perubahan global hampir tiap menit ada, hampir tiap detik ada, hampir tiap hari ada, hampir tiap minggu ada," imbuhnya.

Pernyataan Jokowi tersebut rupanya menuai reaksi yang berbeda-beda dari sejumlah kalangan. Ada yang menganggapnya sebagai keputusan yang bijak. Sedangkan yang lain justru mengecam lantaran menganggap pihak Istana justru terkesan melindungi patung Panglima Perang Tiongkok yang diklaim tertinggi di Asia Tenggara itu.

Pasalnya, selain terkait nasionalisme patung tersebut juga tersandung masalah izin mendirikan bangunan (IMB) yang belum terselesaikan. Menurut sejumlah kalangan terutama dari pengamat politik sikap Jokowi seharusnya bersikap netral dan membuka fakta tentang prosedur izin yang belum terpenuhi tersebut.

Ketua MUI Ma'ruf Amin baru-baru ini juga ikut berkomentar terkait beragam polemik yang mencuat terkait keberadaan patung tersebut. Menurutnya warga boleh saja melayangkan protes asal tidak berujung pada aksi anarkis. Ia juga meminta pemerintah daerah setempat untuk mengambil tindakan.

"Selesaikan saja dengan cara yang damai. Jangan ada kekerasan," ujarnya. "Pemda harus bisa mengambil solusi itu. Itu gunanya pemerintah daerah untuk bisa memecahkan masalah masyarakat di daerahnya. Umat dalam melakukan protes boleh saja, tapi jangan sampai anarkis."

Seperti diketahui patung yang kabarnya diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada 17 Juli 2017 itu menuai kontroversi lantaran bukan monumen pahlawan nasional. Namun baru-baru ini Zulkifli justru membantah telah meresmikan patung tersebut.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel