Direhabilitasi di RSKO Cibubur, Tora Sudiro Ternyata Idap Sindrom Tourette

Foto: Direhabilitasi di RSKO Cibubur, Tora Sudiro Ternyata Idap Sindrom Tourette



Karena mengidap penyakit tersebut, Tora bisa melakukan beberapa hal seperti ini jika tidak mengonsumsi Dumolid.

Kanal247.com - Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan polisi dan assessment di BNN, Tora Sudiro akhirnya resmi menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Cibubur, Jakarta Timur. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh pengacara Tora Sudiro, Lydia Wongsonegoro. Setelah menjalani assessment di BNN, Tora Sudiro juga menjalani pemeriksaan kesehatan di RSKO Cibubur, Senin, 7 Agustus. Rehabilitasi dijalani setelah keluarnya surat perintah pengalihan penahanan yang dikeluarkan oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

"Suratnya itu surat perintah pengalihan penahanan berdasarkan hasil pemeriksaan Tora Danang Sudiro mengalihkan penahanan tersangka dari rumah tahanan Polres Jakarta Selatan ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta Timur, Jalan Lapangan Tembak No 75, Cibubur. Sejak tanggal 7 Agustus sampai mengikuti proses hukum pada tingkat penyidikan," ujar Lydia di kawasan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 7 Agustus malam.

Meski demikian, Tora masih tetap dalam pengawasan Polres Metro Jakarta Selatan. "Dia tahanan dalam pengawasan Polres tapi dipindahkan ke tempat yang lebih benar dan seharusnya," tuturnya. "Ngapain sih dikurung di atas. Satu, dia tambah sakit, ini kan pengobatan kita masih terima, maklumi. Karena kan kita ikuti saja, kita nggak mempersulit. Ini pengobatan lanjutan, rehab kan namanya memperbaiki. Sehingga dia normal dan diputuskan dari ketergantungan itu."

Proses rehabilitasi ini dianggap pihak Tora sebagai pengobatan lanjutan. Hal itu dilakukan dengan tujuan Tora bisa menghentikan ketergantungannya terhadap obat Dumolid. Tora sendiri juga punya alasan mengapa dirinya mengonsumsi Dumolid. Ternyata, Tora Sudiro mengidap penyakit syndrome tourette selama dua tahun.

"Dia kena penyakit syndrome tourette, suka goyang-goyang gitu kan palanya. Itu udah dua tahun dia (sakit). Kalau dia cemas atau apa, gitu goyang-goyang, tangannya gini-gini (bergoyang) dia sama kepala," jelas Lydia. "Dia sudah berobat, pasti ada obat-obatan yang dari dokter, cuma ke sininya udah deh beli yang sembarang karena nggak bisa tidur juga. 30 butir (Dumolid) itu stok untuk dipakai sendiri," lanjutnya. Karena pertimbangan kesehatan, Lydia Wongsonegoro sebagai kuasa hukum akhirnya mengajukan permohonan untuk dilakukan assessment. Itu diperuntukkan agar diketahui apa tujuan suami Mieke Amalia tersebut memiliki dan mengonsumsi Dumolid.

Syndrome Tourette adalah penyakit neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan yang spontan (tic) tanpa bisa mengontrolnya. Penyakit ini diwariskan secara turun-temurun dan seringkali dikaitkan dengan pengeluaran ucapan kata-kata kotor, kasar, atau menghina yang tak dapat ditahan. "Latar belakangnya apa (Tora mengonsumsi dumolid)? Karena dia sakit kok, terus kemudian itu bukan untuk diperjualbelikan karena ketidaktahuan aja," jelas Lydia. "Dan, saya dapat kabar tadi dari dokter di BNN bahwa Tora itu harus segera mendapatkan pengobatan. Karena kalau tidak Tora bisa tambah parah dan tambah parah dan susah untuk mengobatinya lagi."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel