Iklan Layanan Masyarakat Junsu JYJ Ini Tuai Kontroversi, Kenapa?
Dibintangi oleh Junsu untuk melakukan kampanye pencegahan virus Ransomware, iklan ini malah dikritik.
Kanal247.com - Saat ini Xiah Junsu tengah menjalani tugas wajib militer. Member boy group JYJ ini bertugas di satuan kepolisian Gyeonggi divisi petugas sosial. Dengan popularitasnya sebagai artis, Junsu pun didapuk membintangi sebuah iklan layanan masyarakat yang baru saja dibuat oleh divisi terkait. Namun sayangnya, iklan layanan masyarakat tersebut justru menuai kritikan dari netter.
Di iklan tersebut, Junsu membantu promosi kampanye pemerintah untuk perlindungan mencegah penyebaran virus ransomware. Namun, alur iklan dan cerita iklan tersebut banyak dikritik justru merendahkan wanita. Ceritanya, iklan tersebut menampilkan beberapa adegan Junsu dan seorang wanita cantik yang kemudian berubah menjadi bandit internet dengan menggunakan topeng warna hitam.
Contohnya, di salah satu adegan ketika Junsu mengirim SMS ke beberapa wanita. Dia mengirimkan SMS pertanyaan seperti "apakah kamu sudah makan?", "apakah kamu sudah tidur?", yang kemudian oleh wanita itu dibalas pesan "belum, kalau kamu sendiri?". Nama wanita itu diberi nama "Ransom girl". Iklan tersebut kemudian menayangkan cara-cara pencegahan kerusakan virus ransome, salah satunya dengan perintah agar Junsu melakukan update software dan lainnya.
Walau isi iklan layanan masyarakat itu membawa pesan positif, tapi tidak sedikit netter yang meyayangkan alur cerita dari iklan tersebut. "Iklan itu seperti membuat imej wanita jadi jelek dan negatif," komentar seorang netter. "Iklan apaan? Malah bisa merendahkan wanita yang sikapnya merugikan seperti virus. Kurang nyaman melihatnya," komentar netter lainnya.
Seperti yang diketahui, beberapa negara memang telah menjadi korban adanya penyerangan virus Ransomware ini. Virus baru Ransomware adalah virus yang dapat menginfeksi komputer bahkan smartphone. Virus jenis ini memang terkenal baru, namun efek yang ditimbulkan sangat mengerikan. Karena ransomware merupakan sejenis virus malware yang dapat mengenkripsi file-file dalam komputer. Selain itu, korban disuruh untuk membayar agar bisa menyelamatkan file-file tersebut. Jika tidak mau membayar, mereka mengancam keamanan file-file yang ada dalam komputer tersebut.