7 Destinasi Wisata yang Diprediksi Bakal Lenyap dari Muka Bumi
Sebelum lenyap dari muka bumi, kamu perlu mengunjungi 7 tempat wisata ini.
Kanal247.com - Bumi telah mengalami perubahan iklim pada 1 abad terakhir. Hal ini ditandai dengan adanya kenaikan air laut, mencairnya es di kutub utara, dan cuaca ekstrim di berbagai wilayah. Diprediksi, akan muncul dampak mengerikan beberapa puluh tahun lagi, salah satunya sebagian pulau di dunia bakal lenyap. Perubahan dahsyat pada bumi juga berdampak pada destinasi wisata yang diprediksi bakal hilang tak lebih dari 50 tahun lagi. Apa saja lokasi wisata tersebut? simak berikut ini.
1. Maldives
Destinasi wisata resort yang terkenal di dunia ini diprediksi bakal tenggelam beberapa puluh tahun lagi. Negara dengan ribuan pulau ini diperkirakan lenyap dari muka bumi 100 tahun ke depan.
2. Piramid dan Sphinx
Bangunan yang sudah berusia lebih dari 2000 tahun ini terancam lenyap karena erosi dari polusi udara. Piramid dan Sphinx diprediksi runtuh pondasinya dikarenakan limbah.
3. Kota Venezia
Kota yang terkenal dengan gondolanya ini terendam banjir dalam beberapa tahun terakhir. Jika permukaan air laut terus naik, kota ini akan hilang perlahan.
4. Gugusan Gili di Lombok
Kepulauan yang ada di Indonesia ini bisa tenggelam jika ketinggian air laut naik 2-3 meter saja. Prediksinya, tak sampai 100 tahun Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air akan lenyap.
5. Great Barrier Reef
Terumbu karang yang terkenal di dunia, Great Barrier Reef, mengalami kerusakan yang cukup masif. Hal ini disebabkan suhu udara dan polusi asam yang tak terkendali. Tahun 2030 diyakini menjadi akhir dari eksistensi terumbu karang nan indah ini.
6. Salju di Puncak Kilimanjaro
Salju di Puncak Kilimanjaro, Tanzania, sudah berkurang 85% sejak 1912 sampai 2007. Sepertinya tak butuh waktu lama lagi untuk salju ini benar-benar lenyap.
7. Tembok Cina
Bangunan terpanjang yang pernah dibangun manusia ini sudah mengalami kerusakan di 2/3 bagiannya, akibat meluasnya lahan pertanian. Tembok ini diprediksi bisa jadi puing-puing akibat erosi dalam kurun waktu 20 tahun.
